Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Kabar · 21 Okt 2019 23:12 WIB ·

Peran Santri di Tengah Dunia Digital


 Peran Santri di Tengah Dunia Digital Perbesar

Ketua PCNU, KH Hayatun Abdullah Hadziq menerbangkan balon merah putih sebagai penanda kemah dan apel hari santri dibuka.

nujepara.or.id – Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah Hadziq menjadi inspektur upacara pembukaan Kemah dan Apel Hari Santri Kabupaten Jepara tahun 2019 yang berlangsung di Lapangan Jinggotan Desa Jinggotan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara, Ahad (20/10) sore.

Dalam amanatnya, Kiai yang akrab disapa Mbah Yatun itu mengemukakan bahwa santri saat ini hidup di tengah-tengah dunia digital yang tidak bisa dihindari. Internet menurutnya adalah bingkisan kecil dari kemajuan nalar yang menghubungkan manusia sejagad dalam dunia maya.

“Ia punya aspek manfaat dan madlarat yang sama-sama besar. Internet telah digunakan untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan dan dakwah Islam, tetapi juga digunakan untuk merusak harga diri dan martabat seseorang dengan fitnah dan berita hoaks,” jelas Pengasuh Pesantren Hadziqiyah Nalumsari Jepara ini.

Karena itu kepada ribuan santri yang memadati lapangan Jinggotan, Santri perlu memperalat teknologi informasi sebagai media dakwah dan sarana menyebarkan kebaikan dan kemasalahatan serta mereduksi penggunaannya yang tidak sejalan dengan upaya untuk menjaga agama (hifdud din), jiwa (hifdun nafs), akal (hifdul aql), harta (hifdul maal), keluarga (hifdun nasl), dan martabat (hifdul ird).

“Kaidah almuhafadah alal qadimis shalih walahdhu bil jadidil aslah merupakan kaidah yang senantiasa relevan sebagai bekal kaum santri menghadapi tantangan zaman yang terus berubah,” pungas Mbah Yatun.

Ketua panitia, Achmad Makhali mengatakan kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari Ahad – Selasa (20-22/10) diikuti oleh 260 pangkalan se-Kabupaten Jepara yang terdiri dari MTs, SMP, SMA, SMK, dan Pesantren.

Kegiatannya terdiri dari lomba pionering, lomba olimpiade Aswaja, lomba kuliner, lomba cerdas cermat kepramukaan, lomba kaligrafi, lomba cipta logo dan maskot, lomba LBB, lomba semboyan, lomba baca puisi, karnaval santri nusantara, bedah buku, malam tirakatan dan lain sebagainya.

Makhali mengemukakan kegiatan tersebut merupakah salah satu wujud dalam menerapkan Tri Satya dan Dasa Dharma.

“Kemah Santri dan Pelajar Hari Santri Nasional Kabupaten Jepara diharapkan dapat membangun minat terhadap gerakan pramuka dalam upaya meningkatkan etos kerja yang tinggi yang dibalut dengan kesederhanaan dalam keseharian di kalangan santri dan pelajar, serta mendukung kemandirian dan juga dapat mendorong untuk lebih aktif, mandiri, unggul demi negara dan agama sehingga dapat meningkatkan rasa ukhuwah, solidaritas sosial dan kerjasama antar sesama mereka,” harapnya. (ip)

Artikel ini telah dibaca 29 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan

9 Februari 2025 - 18:37 WIB

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Trending di Kabar