nujepara.or.id – Suasana gayeng sudah terlihat bahkan sebelum dimulainya peringatan hari lahir Lesbumi ke-60 oleh Pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara, lantunan tembang Asmaradana oleh salah satu pengurus Lesbumi Jepara disambut tepuk tangan meriah oleh seluruh peserta di gedung PC NU Jepara, Senin malam (28/3/2022).
Ketua lesbumi Jepara Ngateman dalam sambutanya mengajak kepada seluruh pengurus Lesbumi untuk menjaga kekompakan mulai awal sampai akhir periode kepengurusan, Dia juga menyampaikan harapannya agar kiprah Lesbumi di Jepara menjadi lebih luas tidak hanya dalam segi berkeseniaannya tetapi juga cakupan wilayah kegiatannya.
Dia juga mengarahkan agar pengurus Lesbumi Jepara sebaiknya memberikan fokus lebih pada dua program unggulan Lesbumi Jepara yaitu program dialog budaya rutin yang dikemas dalam program Suluk Mantingan pada setiap purnama dan kegiatan kesenian di beberapa MWC dan Ranting NU yang dikemas dalam program Minggu Leginan.
Acara utama dalam peringatan tersebut adalah pertunjukan seni dan diskusi pemantapan program kerja, Dalam sesi pertunjukan seni beberapa seniman Jepara unjuk kebolehan dalam mengalunkan tembang macapatan dandang gulo dan sinom, pembacaan puisi, monolog dan pentas musik akustik.
Sesi selanjutnya adalah diskusi pemantapan program kerja yang dipandu oleh Muhammad Ali Burhan, Dia memulai dengan memembedah Saptawikrama atau Tujuh Kebijaksanaan Kebudayaan Islam Nusantara. Ketujuh isi dari Saptawikrama adalah sebagai berikut:
- Menghimpun dan mengosolidasi gerakan yang berbasis adat istiadat, tradisi dan budaya Nusantara.
- Mengembangkan model pendidikan sufistik (tarbiyah wa ta’lim) yang berkaitan erat dengan realitas di tiap satuan pendidikan, terutama yang dikelola lembaga pendidikan formal (ma’arif) dan Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI).
- Membangun wacana independen dalam memaknai kearifan lokal dan budaya Islam Nusantara secara ontologis dan epistemologis keilmuan.
- Menggalang kekuatan bersama sebagai anak bangsa yang bercirikan Bhinneka Tunggal Ika untuk merajut kembali peradaban Maritim Nusantara.
- Menghidupkan kembali seni budaya yang beragam dalam ranah Bhnineka Tunggal Ika berdasarkan nilai kerukunan, kedamaian, toleransi, empati, gotong royong, dan keunggulan dalam seni, budaya dan ilmu pengetahuan.
- Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan gerakan Islam Nusantara.
- Mengutamakan prinsip juang berdikari sebagai identitas bangsa untuk menghadapi tantangan global.
Dalam diskusi tersebut diharapkan bahwa setiap program kerja dan luaran kegiatan Lesbumi Jepara selama lima tahun kedepan dapat dijalankan dengan baik dan bisa selaras dengan Saptawikrama tersebut. (SUB)