Menu

Mode Gelap
Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara  Baznas Jepara Salurkan 400 Paket Sembako untuk Cegah Stunting Cerpen Gus Mus: “Kang Amin” Lakon ‘Sang Naga Samudera’ akan Pentas di Karimunjawa PC ISHARI NU Jepara akan Warnai Festival ‘Todok Telok’ di Karimunjawa dengan Shalawat

Kabar · 25 Mei 2016 22:09 WIB ·

Pesantren Bersih Itu Sehat


 Pesantren Bersih Itu Sehat Perbesar

IMG_3388 - Copy
NALUMSARI – Kamar santri pondok pesantren biasanya dihuni 25 orang. Tempat wudlu dan cuci kaki pun, lazimnya tidak menggunakan kran. Sanitasi pesantren bahkan tidak memenuhi standar kesehatan. Kadang ada puluhan ekor lele, mujair dan jenis ikan mas di dalamnya.
Karena sumber air terbatas, ada ponpes yang menggunakan sistem menimba langsung dari sumur. Namun banyak yang tidak terkontrol sumber airnya. Musim hujan yang membuat air berlimpah, belum bisa digunakan secara maksimal sebagai sumber air yang memadai untuk santri. Akhirnya memunculkan penyakit kudis, kurap, panu di kalangan santri zaman dahulu.
Beberapa poin di atas itulah yang dikemukakan oleh Drs. H Solihin MM, Kabid PD Pontren Kanwil Kemenag, dalam Pelatihan Pesantrenku Bersih Pesantrenku Keren (PBPK) yang diselenggarakan Pengurus Rabithatul Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Jawa Tengah di Pesantren Raudlatul Mubtadiin, Balekambang, Nalumsari, Jepara, Rabu (25/05/2016) siang.
Dalam materi Kebijakan Kemenag dalam Pengembangan Kebersihan Pondok Pesantren, Solihin mengharapkan agar santri bisa bersih secara jasmani dan rohani. Dalam imajinasinya, pesantren itu jadi tempat yang tidak nyaman bagi tumbuhnya sawang (laba-laba). “Dimana ada sawang, itu yuritsul faqro,” katanya.
Kegiatan itu, kata Muhammad Zulfa, panitia dari RMI Jateng, adalah yang terakhir dari rangkaian sosialisasi program Pesantrenku Bersih. Sebelum di Balekambang, kegiatan serupa diadakan di Ponpes Khozinatul Ulum (Blora), Al-Falah (Salatiga), Qur’aniyah (Kendal) dan Maslakul Huda (Pati).
Ada tujuh ponpes yang mengikuti pelatihan yang digelar Rabu dan Kamis (25-26 Mei 2016) itu, yakni Ponpes Raudlatul Mubtadi’in (Balekambang), Hasyim Asy’ari (Bangsri), Darul Ulum (Bandungharjo), Khozinatul Hikmah (Bawu), Darut Tauhid (Potroyudan) dan Manbaul Ulum (Kedungombo). “Total peserta 40 orang,” terang Zulfa.
Setelah menerima materi, peserta PBPK diharapkan bisa menjadi delegasi program pesantren bersih dan sehat tingkat nasional. “Pada Silatnas RMI di Pasuruan kemarin, PBPK sudah dijadikan agenda nasional RMI Pusat,” kata Zulfa. (abd)

Artikel ini telah dibaca 12 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Hari Santri Nasional 2024, Ini Pesan dan Harapan Rais Syuriah PCNU Hingga Pj Bupati Jepara 

22 Oktober 2024 - 18:51 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq menerima tumpeng dari Pj Bupati Jepara H Edy Supriyanta saat resepsi Hari Santri Nasional 2024 yang digelar di Pendopo Kabupaten Jepara, Selasa (22/10/2024).

MWC NU Kedung Jepara Gelar Acara Spesial untuk Hari Santri 2024

22 Oktober 2024 - 17:10 WIB

Cerpen: “Tuak Kang Tarmin dan Dekapan Terakhirnya”

14 Oktober 2024 - 19:48 WIB

KBIH NU Jepara Gelar Manasik Haji Perdana, Ini Pesan Pj Bupati

14 Oktober 2024 - 01:53 WIB

Rais Syuriah PCNU Jepara KH Khayatun Abdullah Hadziq foto dengan Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta di sela-sela kegiatan manasik haji perdana KBIH NU Jepara, Ahad (13/10/2024).

PBNU Instruksikan Nahdliyin Baca Qunut Nazilah, Dorong Pemerintah Stop Genosida Israel ke Palestina

12 Oktober 2024 - 11:56 WIB

ILUSTRASI Doa Qunut Nazilah

Majelis Fulus yang Suka Tarik Fulus

9 Oktober 2024 - 20:03 WIB

Trending di Headline