Menu

Mode Gelap
Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani NU Sorong Papua Kirimkan Santri ke Jepara, Salah Satunya Kuliah di UNISNU Dimakamkan di Mayong, Ini Kisah Raden Ayu Mas Semangkin Sang Senopati Perang Lereng Muria Rayakan 1 Muharram, NU Ranting Bulungan Gelar Doa Bersama Pawai Obor Warga NU Desa Bawu Sambut Tahun Baru 1446 Hijriyah, Momentum Perkuat Semangat Hijrah ke Arah Kebaikan

Kabar · 7 Okt 2020 00:53 WIB ·

Problem Madrasah Harus Dikaji dan Dicarikan Solusi


 Problem Madrasah Harus Dikaji dan Dicarikan Solusi Perbesar

nujepara.or.id – Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Kabupaten Jepara mengadakan Workshop Upgrading Manajemen Kualitas Penyelenggaraan dan Pengelolaan Madrasah Aliyah Swasta secara hybrid dengan tatap muka dan daring di Kantor Ma’arif, Jalan Ratu Kalinyamat Jepara, Sabtu (26/9) lalu.

Narasumber yang hadir tatap muka di hadapan 86 kepala madrasah aliyah swasta dan ketua yayasan adalah Anggota DPR RI Nusron Wahid, Yayasan Qudsiyah Kudus Najib Hassan, dan Kepala Kemenag Jepara, M. Habib.

Sedangkan yang hadir melalui zoom adalah Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI Prof. Ali Ramdani, Kasubdit Kelembagaan Ditjen Pendis Kemenag RI Dr. Abdullah Faqih, serta praktisi pendidikan dan founder Sekolahmu, Najeela Shihab.

Dalam pengantarnya, Ketua PC LP Ma’arif NU Jepara Fathul Huda menegaskan komitmennya untuk menyusun roadmap madrasah aliyah unggulan agar bisa menembus 7 perguruan tinggi unggulan yang berpengaruh di Indonesia.

“Untuk itu, kami menggandeng NW Indonesia Foundation yang digawangi Nusron Wahid untuk bersinergi mewujudkan hal itu, minimal di wilayah Kuramak, Kudus, Jepara dan Demak,” ujar Huda, Senin (28/9).

Sementara itu anggota DPR RI Nusron Wahid dalam brainstormingnya menyebut ada 6 permasalahan mendasar di madrasah aliyah swasta dan yayasan milik warga NU.

“Pertama, pengelolaan madrasah dan yayasan apa adanya. Yang penting jalan, ada guru, ada murid dan ada kelas,” kata Nusron.

Kedua, madrasah NU cenderung family centris. Yayasan dan kepala madrasahnya masih satu keluarga.

Ketiga, tidak ada inovasi dan diferensiasi sehingga semua berjalan lambat dan kembang kempis.

Lalu keempat, tidak mempunyai publikasi yang baik, terkadang malah tidak jarang keberadaan madrasah itu diragukan.

Kelima, manajemen aset lemah dan keenam pendanaan terbatas.

“Kelemahan ini harus kita kaji dan dicarikan solusi agar madrasah aliyah milik NU makin diminati dan bisa tembus 15 Perguruan Tinggi yang alumninya paling berpengaruh dalam pengambilan kebijakan negara,” pungkas Nusron. (za)

Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani

19 Juli 2024 - 15:01 WIB

NU Sorong Papua Kirimkan Santri ke Jepara, Salah Satunya Kuliah di UNISNU

16 Juli 2024 - 16:16 WIB

Prihatin Pengguna Transportasi Umum Menurun, Mahasiswa Unisnu Ciptakan Aplikasi JETA

14 Juli 2024 - 22:46 WIB

Rayakan 1 Muharram, NU Ranting Bulungan Gelar Doa Bersama

10 Juli 2024 - 11:52 WIB

Pawai Obor Warga NU Desa Bawu Sambut Tahun Baru 1446 Hijriyah, Momentum Perkuat Semangat Hijrah ke Arah Kebaikan

10 Juli 2024 - 01:31 WIB

Peserta Pawai Obor Desa Bawu berjalan kaki menyambut Tahun Baru Islam 1446 H

YPM NU Jepara Boyong Empat Tropy Juara di Gebyar PAUD dan TPQ Tingkat Jateng

9 Juli 2024 - 09:41 WIB

Trending di Kabar