Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Kabar · 3 Agu 2019 08:13 WIB ·

Puasa Arafah dan Fadlilah Puasa Bulan Dzulhijjah


 Puasa Arafah dan Fadlilah Puasa Bulan Dzulhijjah Perbesar

Ilustrasi : islami.co

nujepara.or.id – Masuknya bulan Zulhijah berarti Hari Raya Idhul Adha 1440 H akan segera tiba. Ini merupakan hari yang ditunggu umat Muslim sedunia.

Terdapat beberapa amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah ketika memasuki bulan ini, yakni berpuasa. Puasa Zulhijah mulai bisa dilaksanakan hari Jumat 2 Agustus 2019 bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H. “Usahakan betul kata Nabi begitu masuk ke awal bulan Zulhijah, untuk berpuasa. Kapan waktunya? silakan perbanyak, tanggal 1 sampai 9. Kalau bisa 9 hari penuh Alhamdulillah bagus. Kalau tidak bisa ya 3 hari, 5 hari.”

Dzulhijah disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Di dalamnya terdapat kewajiban haji bagi yang mampu menunaikannya. Sementara orang yang tidak mampu dianjurkan memperbanyak amalan sunah lainnya seperti sedekah, salat, dan puasa.

Anjuran memperbanyak amal saleh itu dapat dilihat dalam keterangan hadits riwayat At-Tirmidzi:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya, “Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).

Hadist tersebut menunjukkan beramal apa pun di sepuluh hari pertama Dzulhijah sangat dianjurkan. Namun kebanyakan ulama menggunakan hadits di atas sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari pada awal Zulhijah.

Kendati disebutkan puasa sepuluh hari dalam hadits di atas, ini bukan berarti pada tanggal 10 Zulhijah juga dianjurkan puasa. Justru berpuasa pada tanggal itu dilarang karena bertepatan dengan ‘Idul Adha. Terkait maksud “ayyamul ‘asyr” ini, An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan:

والمراد بالعشر ها هنا الأيام التسعة من أول ذي الحجة

Artinya, “Yang dimaksud sepuluh hari di sini ialah sembilan hari, terhitung dari tanggal satu Zulhijah.”

Berdasarkan pendapat An-Nawawi ini, siapa pun disunahkan untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan Zulhijah khususnya puasa sembilan hari di awal bulan.

Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Zulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.

Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim). (M. Saiful Basori)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan

9 Februari 2025 - 18:37 WIB

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Trending di Kabar