Menu

Mode Gelap
Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar LKK PCNU Komitmen Dukung Progam Pengentasan Stunting di Jepara Dukung Kemandirian Organisasi, Lazisnu Nalumsari Segera Terapkan Skema Baru Ikuti Progam Pengurus Cabang

Kabar · 3 Agu 2019 08:13 WIB ·

Puasa Arafah dan Fadlilah Puasa Bulan Dzulhijjah


 Puasa Arafah dan Fadlilah Puasa Bulan Dzulhijjah Perbesar

Ilustrasi : islami.co

nujepara.or.id – Masuknya bulan Zulhijah berarti Hari Raya Idhul Adha 1440 H akan segera tiba. Ini merupakan hari yang ditunggu umat Muslim sedunia.

Terdapat beberapa amalan yang dianjurkan oleh Rasulullah ketika memasuki bulan ini, yakni berpuasa. Puasa Zulhijah mulai bisa dilaksanakan hari Jumat 2 Agustus 2019 bertepatan dengan tanggal 1 Dzulhijjah 1440 H. “Usahakan betul kata Nabi begitu masuk ke awal bulan Zulhijah, untuk berpuasa. Kapan waktunya? silakan perbanyak, tanggal 1 sampai 9. Kalau bisa 9 hari penuh Alhamdulillah bagus. Kalau tidak bisa ya 3 hari, 5 hari.”

Dzulhijah disebut sebagai salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT. Di dalamnya terdapat kewajiban haji bagi yang mampu menunaikannya. Sementara orang yang tidak mampu dianjurkan memperbanyak amalan sunah lainnya seperti sedekah, salat, dan puasa.

Anjuran memperbanyak amal saleh itu dapat dilihat dalam keterangan hadits riwayat At-Tirmidzi:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر

Artinya, “Rasulullah SAW berkata: Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk beribadah seperti sepuluh hari ini,” (HR At-Tirmidzi).

Hadist tersebut menunjukkan beramal apa pun di sepuluh hari pertama Dzulhijah sangat dianjurkan. Namun kebanyakan ulama menggunakan hadits di atas sebagai dalil anjuran puasa sembilan hari pada awal Zulhijah.

Kendati disebutkan puasa sepuluh hari dalam hadits di atas, ini bukan berarti pada tanggal 10 Zulhijah juga dianjurkan puasa. Justru berpuasa pada tanggal itu dilarang karena bertepatan dengan ‘Idul Adha. Terkait maksud “ayyamul ‘asyr” ini, An-Nawawi sebagaimana dikutip Al-Mubarakfuri dalam Tuhfatul Ahwadzi menjelaskan:

والمراد بالعشر ها هنا الأيام التسعة من أول ذي الحجة

Artinya, “Yang dimaksud sepuluh hari di sini ialah sembilan hari, terhitung dari tanggal satu Zulhijah.”

Berdasarkan pendapat An-Nawawi ini, siapa pun disunahkan untuk beramal sebanyak-banyaknya di bulan Zulhijah khususnya puasa sembilan hari di awal bulan.

Puasa Arafah adalah puasa sunah yang dilaksanakan pada hari Arafah yakni tanggal 9 Zulhijah. Puasa ini sangat dianjurkan bagi orang-orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Adapun teknis pelaksanaannya mirip dengan puasa-puasa lainnya.

Keutamaan puasa Arafah ini seperti diriwayatkan dari Abu Qatadah Rahimahullah. Rasulullah SAW bersabda:

صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية

Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Assyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas. (HR. Muslim). (M. Saiful Basori)

Artikel ini telah dibaca 4 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu

27 Mei 2023 - 00:38 WIB

Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara

27 Mei 2023 - 00:26 WIB

Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

23 Mei 2023 - 01:05 WIB

PRNU Mangunan Menghidupkan Kembali Kegiatan Lailatul Ijtima’

22 Mei 2023 - 15:27 WIB

Merespon Tantangan Baru, RMI Nalumsari Perkuat Peran Madrasah Diniyah

22 Mei 2023 - 15:00 WIB

LKK PCNU Komitmen Dukung Progam Pengentasan Stunting di Jepara

22 Mei 2023 - 02:16 WIB

Trending di Kabar
%d blogger menyukai ini: