Menu

Mode Gelap
Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

Esai · 9 Nov 2022 06:54 WIB ·

Rekonstruksi Makna Pahlawan di Era Milenial 


 Rekonstruksi Makna Pahlawan di Era Milenial  Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Ketika zaman berubah, maka perspektif masyarakat juga akan berubah, termasuk dalam memaknai sosok pahlawan. Saat ini, Bangsa Indonesia sudah tidak lagi menghadapi kolonialisme yang saling melakukan peperangan interkoneksi antar bangsa. Sehingga tantangan yang harus dihadapi Bangsa Indonesia saat ini adalah penetrasi dan inovasi digital yang boleh jadi akan menjadi anugerah sekaligus musibah bagi manusia. 

Kemajuan pesat teknologi digital menggeser pola pikir, interaksi sosial, geo-politik dan budaya bangsa negara karena batas-batas lintas negara bukan lagi batas “pathok manual” yang terbentang dari sudut-sudut luasnya wilayah. Namun batas-batas lintas negara ditentukan oleh sejauh mana akses teknologi digital dapat dinikmati oleh “one by one”  yang menerobos sekat-sekat wilayah negara.

Konsekuensinya makna pahlawan menjadi bergeser dari makna “pejuang fisik” menjadi “pejuang maya” yaitu kemampuan menguasai dan berinovasi menciptakan teknologi digital yang baru dan maju. Pejuang “maya” adalah realitas “pahlawan baru” yang mampu menaklukkan dunia global tanpa “peperangan fisik” melainkan melalui  penguasaan teknologi digital.

Pejuang “maya” dengan kecerdasannya mampu memindah satelit negara lain, menerobos akses pertahanan lawan dan bahkan bisa mempengaruhi suatu negara untuk merubah tata bernegara, sosial, politik dan budayanya. Sungguh dahsyat pergeseran dan perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dengan cepat dan terus berkembang melampaui batas-batas konvensional wilayah negara. 

Berpijak dari realitas di atas, maka makna “pahlawan” harus terus diperbarui. Memang tidak melalaikan konstruksi perjuangan masa lalu, namun juga harus dengan perspektif baru yang berubah karena perubahan realitas zaman dan sosial.

Bisa jadi semboyan yang selama ini didengungkan juga dapat berubah. Dari “NKRI Harga Mati” menjadi “NKRI Maju Menuju Era Baru yang Gemilang”. 

Semoga kita mampu meneruskan perjuangan para pahlawan bangsa dengan mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi untuk membangun peradaban dunia yang baru dan maju. Selamat Hari Pahlawan.

Artikel ini telah dibaca 18 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

6 Juli 2025 - 13:14 WIB

Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus

5 Juli 2025 - 17:39 WIB

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.
Trending di Kabar