Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Islam Nusantara · 29 Nov 2022 00:16 WIB ·

Riwayat Pesisir Utara, Pusat Penyebaran Islam di Pulau Jawa


 Kota Pelabuhan Jepara tahun 1600-an (Sumber KITLV) Perbesar

Kota Pelabuhan Jepara tahun 1600-an (Sumber KITLV)

Oleh: Khanif Hidayatullah

nujepara.or.id- Pesisir utara merupakan pusat penyebaran agama Islam yang berlangsung di Pulau Jawa. Kondisi geografis pantai utara dengan sosiokultur masyarakat pesisiran, membuat dakwah Islam berlangsung dinamis. Keberhasilan proses penyebaran Islam ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan maritim bercorak Islam di sepanjang pesisir utara Jawa pada abad 15 dan 16.

Sejak zaman kuno, Nusantara telah berinteraksi dengan berbagai bangsa. Kekayaan alam yang melimpah membuat para saudagar datang berkunjung ke Nusantara. Banyak pedagang yang berasal dari India, Persia, Arab, dan Cina. Kedatangan para saudagar dari berbagai bangsa turut serta membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat Nusantara.  

Bandar pelabuhan menjadi pusat bertemunya para pedagang. Aktivitas kemaritiman membentuk masyarakat pesisiran yang multikultural, kosmopolit, egaliter, dan terbuka. Para saudagar muslim banyak bermukim di kota pelabuhan yang disinggahinya. Komunitas muslim hidup berdampingan dengan dengan penduduk sekaligus memperkenalkan agama Islam.

Pesisir utara menjadi awal mula Islam berkembang di Pulau Jawa. Letak yang strategis dan ditopang oleh hasil bumi yang berlimpah dari hinterland, menjadikan Jawa banyak dikunjungi para saudagar dari berbagai bangsa. Pada kota-kota pelabuhan pesisir utara, pengaruh Islam bermula dan menyebar luas di tanah Jawa.

Pemindahan Majapahit ke pedalaman Kediri oleh Girindrawarddhana pasca perebutan kekuasaan dengan Bhre Kertabhumi, membuat Majapahit mengalami kemunduran. Pemerintahan era Girindrawarddhana yang berada di pedalaman tidak dapat mempersatukan wilayah-wilayah yang tercerai berai. Kondisi sosial-politik yang tidak stabil ini, membuat pusat-pusat kota di pesisir utara menjalankan pemerintahan secara mandiri. Pada masa tersebut banyak penguasa kota-kota pesisir utara Jawa yang melepaskan diri dan memeluk agama Islam.

Pengelana berkebangsaan Portugis, Tome Pires dalam Suma Oriental yang ditulis pada 1512-1515, menginformasikan bahwa adipati-adipati di pesisir utara adalah seorang muslim. Adipati di pesisir mempunyai kekuasaan yang besar karena telah mengembangkan perdagangan. Banyak para saudagar-saudagar dari berbagai bangsa yang beragama muslim mengujungi bandar di pesisir utara.

Para mubalig yang dalam historiografi dikenal dengan Wali Songo memiliki peranan yang besar dalam proses penyebaran Islam di Jawa. Para wali menjalankan aktivitas dakwah yang berpusat di kawasan pesisiran. Fakta arkeologis masjid-masjid kuno peninggalan para wali berada di kawasan sepanjang pesisir utara.

Kota-kota pesisir utara Jawa yang menjadi pusat penyebaran agama Islam pada abad ke-15 dan ke-16 diantaranya adalah Demak, Jepara, Kudus, Juwana, Lasem, Tuban, Lamongan, Gresik, Surabaya, di Jawa bagian barat terdapat Cirebon, Jayakarta, dan Banten.

Kota pelabuhan memliki peranan dalam mendorong dakwah Islam semakin berkembang. Kekuatan jaringan Islam yang berpusat di pesisir utara, berpengaruh besar dalam syiar Islam di Pulau Jawa hingga ke pulau lain di Nusantara.

(Penulis adalah Anggota PC LTN NU Jepara)

Artikel ini telah dibaca 492 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25)

5 April 2024 - 15:18 WIB

Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara), Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat.

Tidak Pandang Suku, Agama dan Ras, NUPB Jepara Siap Bantu Korban Bencana

31 Maret 2024 - 21:57 WIB

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Trending di Kabar