Menu

Mode Gelap
NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 ) Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat ( 2 )

Kabar · 9 Apr 2021 05:01 WIB ·

Rutinan Jumat Pon, Pertemuan Lintas Generasi Ansor Kedung


 Rutinan Jumat Pon, Pertemuan Lintas Generasi Ansor Kedung Perbesar

Rutinan Jumat Pon pertemuan lintas generasi PAC Ansor Kedung. (Foto: istimewa)

nujepara.or.id – Rutinan Jumat Pon merupakan forum pertemuan kader muda Ansor dengan NU se-Kecamatan Kedung Kabupaten Jepara. Langkah tersebut dilakukan PAC GP Ansor Kedung dalam menjaga peninggalan anggota NU masa lampau dan menjaga tradisi Ahlussunnah Wal Jamaah Annahdliyah. Hal itu disampaikan Ketua PAC GP Ansor Kedung, Sabiq Wafiyuddin dalam rutinan Jumat Pon di Kediaman Arif Bahri Desa Wanusobo, Jumat (2/4/2021).

Rutinan Jumat Pon diikuti oleh NU dari generasi ke generasi. Sementara kader muda dapat dihitung dengan jari. Melihat hal tersebut Gus Sabiq menginginkan forum rutinan Jumat Pon sebagai forum lintas generasi.  “Kami ingin Jumat pon adalah forum lintas generasi,” kata Gus Sabiq.

Ia menerangkan rutinan Jumat Pon  akan dikomandoi Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor. Pihaknya berusaha menerapkan pengorganisasian sesuai dengan Peraturan Organisasi (PO) di mana terdapat distribusi tugas dan fungsi. Selain itu kegiatan Jumat Pon adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat ngaji, Istighatsah, tahlilan, dan shalawatan.

Ngaji Jumat Pon adalah program warisan sesepuh NU Kedung yang perlu dirawat agar tidak hilang. Senada dengan prinsip perjuangan NU Almuhafadlotu ‘alalqodimi assholih, wal akhdzu bil jadidi al-shlah, mempertahankan perkara lama yang baik dan mengambil suatu perkara yang lebih baik. Gus Sabiq juga mengatakan bahwa rutinan Jumat Pon merupakan energi yang kuat dalam membangun loyalitas dalam ber-NU di Kecamatan Kedung. “Rutinan Jumat Pon adalah pengajian keramat dan perlu dilestarikan,” ujar Gus Sabiq.

Para sesepuh Ansor menyambut baik rutinan tersebut. Mereka mendukung terlaksananya forum pertemuan itu setiap bulan. Hal itu untuk menghidari persepsi bahwa rutinan Jumat Pon adalah milik para sesepuh sehingga generasi muda enggan untuk mengikuti kegiatan ngaji tersebut. Mereka juga mengimbau agar setiap rutinan dihadiri oleh para sesepuh Ansor, pengurus PAC dan minimal ketua atau BPH Ansor ranting se-Kecamatan Kedung. Hal ini penting agar antara Ansor ranting satu dengan yang lain saling mengenal.

Ketua MDS Rijalul Ansor, K. Abdur Roqib turut memberikan tanggapan soal kegiatan Jum’at Pon. Ia mengatakan forum itu adalah salah satu bentuk kegiatan dari Rijalul Ansor PAC Kedung yang anggotanya dari semua Ansor muda dan sesepuh Ansor Kedung. Jika antara keduanya dalam satu forum maka hal ini sangat bagus bagi NU dan regenerasi kedepan. Menurutnya dengan perpaduan antara yang sepuh dan muda terjadi saling timbal balik.

Kiai Roqib menjelaskan bahwa sesepuh dapat ambil pengalaman-pengalamanya. Sementara yang muda dapat mengambil semangat mudanya yang selalu ingin maju  terus pantang mundur untuk Ansor.

“Pengalaman dan semangat dapat diambil  untuk kemajuan Jam’iyyah Nahdlatul Ulama’. Karena pengajian Jum’at Pon adalah salah satu wadah untuk hal tersebut,” tandasnya. (ms)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang

20 Maret 2024 - 19:56 WIB

Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

19 Maret 2024 - 13:50 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (2)

18 Maret 2024 - 23:03 WIB

Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!!

16 Maret 2024 - 23:52 WIB

Sedulur Papat Limo Pancer, Wejangan Ruhani Sunan Kalijaga

15 Maret 2024 - 00:06 WIB

Kisah Raden Kusen, Senopati Terakhir Majapahit Saat Menghadapi Gempuran Demak (1)

13 Maret 2024 - 17:35 WIB

Trending di Headline