Menu

Mode Gelap
Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq Lakpesdam PCNU Gandeng UNISNU Lakukan Riset Dampak Industrialisasi di Jepara Koreksi Master Kalender 2024, Lembaga Falakiyah NU Jepara Pastikan Sesuai Perhitungan Siswi MA Nahdlatul Ulama Tengguli Sabet Harapan 2 Ajang Lomba Esai Se-Jateng dan DIY Garam : “Misi Suci” Yang Sering Terkapitalisasi!

Kabar · 18 Agu 2016 07:36 WIB ·

Santri Baru Jadi Petugas Upacara HUT RI


 Santri Baru Jadi Petugas Upacara HUT RI Perbesar

Santri Baru Jadi Petugas Upacara HUT RIJepara-17 Agustus merupakan hari istimewa bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari yang penuh akan cerita perjuangan para pahlawan dalam memperjuangkan kemerdekaan negara ini.
Begitu juga dengan yang dirayakan Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Gemiring Lor, Nalumsari, Jepara. Pesantren Salafiyah itu melaksanaan upacara peringatan HUT RI ke-71. Tahun ini semua petugas upacara mulai dari pasukan 17, 8, 45 dan yang lainnya berasal dari santri baru.
“Tahun ini kita membuat satu hal berbeda. Kita tugaskan santri baru menjadi petugas upacara. Karena tahun ini semua santri baru mendapatkan pembinaan khusus dari pihak pondok selama satu bulan yang dimulai 18 Juli-17 Agustus 2016. Materi yang diberikan salah satunya adalah tentang kedisiplinan dan kepatuhan, yang setiap harinya diaplikasikan melalui kegiatan baris-berbaris,” ungkap Agus, Koordinator Kegiatan.
Upacara yang diikuti oleh 2500 santri dan juga seluruh dewan asatidz/ asatidzah Pondok Pesantren Balekambang dimulai dengan penyerahan Bendera dari pengasuh pondok pesantren kepada pasukan delapan di halaman ndalem (rumah pengasuh), kemudian dibawa menuju lapangan upacara yang bertempat di halaman MTs PB Roudlotul Mubtadiin Balekambang yang berjarak kurang lebih 1 KM dari pondok pusat.
Dalam amanatnya, KH. M. Ali Syibromalisi selaku pembina upacara menyampaikan, sebagai santri harus mampu menjaga kemerdekaan dengan hal-hal yang bersifat positif. “Kita tidak perlu ikut mengangkat bambu runcing di medan perang, dengan belajar giat serta mencintai tanah air kita secara penuh dengan keikhlasan itu yang diharapkan, dan yang paling penting adalah disiplin dalam segala bidang,” tegasnya. (bbq)

Artikel ini telah dibaca 96 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gebyar Maulid Nabi Muhammad SAW, sebagai Ajang Kreativitas Kader IPNU-IPPNU Petekeyan

22 September 2023 - 10:11 WIB

Catatan Silaturahmi PCNU-MWCNU-PBNU Se-Eks Karisidenan Pati bersama KH Yahya Cholil Staquf

22 September 2023 - 01:17 WIB

Haul Sayyid Muhammad bin Syekh bin Abdurrahman bin Yahya, alias Mbah Daeng

22 September 2023 - 00:29 WIB

Ketua Lakpesdam PCNU Jepara, Terpilih Jadi Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Jawa Tengah

19 September 2023 - 08:16 WIB

Pesan dari Bandungharjo untuk Jepara: Pertebal Cinta Tanah Air Lewat Kirab Merah Putih, Malam Hari Langitkan Doa untuk Bangsa Bersama Habib Umar Muthohar dan Gus Muwafiq

8 September 2023 - 01:54 WIB

Mas Wiwit dan Dandim 0719/Jepara Letkol Inf Husnur Rofiq menyapa warga saat Kirab Merah Putih di Desa Bandungharjo, Donorojo, Jepara, Kamis (7/9/2023).

Habib Lutfi Bersama Mas Wiwit dan Ribuan Warga Kirab Merah Putih Sejauh 4 Km, Ada Ribuan Doorprize

5 September 2023 - 01:29 WIB

Flier Kirab Merah Putih dan pengajian umum yang bakal dihadiri Habib Luthfi, Habib Umar Muthohar dan ribuan warga yang diprakarsai Mas Wiwit, panggilan akrab Witiarso Utomo.
Trending di Hujjah Aswaja
%d blogger menyukai ini: