nujepara.or.id – Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah melakukan ru’yatul hilal pada Kamis (3/3) atau 29 Rajab 1443 H untuk melihat bulan baru. Dan hasilnya awal bulan Sya’ban ditetapkan jatuh pada Jumat (4/3) ini.
Bagi umat Islam, bulan Sya’ban merupakan bulan istimewa. Salah satunya sebagai bulan persiapan menuju Ramadan. Lalu banyak amalan dan doa yang dapat dilakukan selama bulan Sya’ban?.
Ketua Dewan Syuro Ikatan Dai Indonesia (Ikadi) Prof KH Ahmad Satori Ismail menjelaskan satu doa yang dipanjatkan jelang bulan Sya’ban adalah dalam riwayat Ahmad,
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبٍ وَشَعْبَانَ وَبَارِكْ لَنَا فِي رَمَضَانَ وَكَانَ يَقُولُ لَيْلَةُ الْجُمُعَةِ غَرَّاءُ وَيَوْمُهَا أَزْهَرُ
Dari Anas bin Malik, ia berkata; Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila memasuki bulan Rajab, maka beliau mengatakan, “Allahumma bariklana fi rajab wa Sya’ban wa bariklana fi Ramadhlan,”
Selain doa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak shalawat. Karena di bulan ini turun ayat tentang shalawat.
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
“Di bulan Sya’ban juga terdapat satu malam yang lebih baik dari malam lainnya selain malam Lailatul Qadr, yakni malam nisfu Syaban, hanya saja tidak semua kalangan mengagungkan malam nisfu syaban ini,” ujarnya dikutip dari Republika, Jumat (4/3/2022).
Di malam Nisfu Sya’ban ini Rasulullah banyak melaksanakan sholat sunnah salah satunya sholat tasbih. Bagi kalangan Nahdliyin, biasanya mereka mengamalkan surat Yasin sebanyak tiga kali.
Surat Yasin ini mengandung hikmah dapat memperpanjang umur yang berkah, dapat diijauhkan malapetaka serta bala, dan menjauhkan diri dari ketergantungan selain Allah SWT. Namun, surat apapun yang dibaca asalkan membaca Alquran di bulan Syaban juga termasuk amalan utama. Dalam riwayat Ibnu Majah disebutkan,
عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا فَإِنَّ اللَّهَ يَنْزِلُ فِيهَا لِغُرُوبِ الشَّمْسِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَيَقُولُ أَلَا مِنْ مُسْتَغْفِرٍ لِي فَأَغْفِرَ لَهُ أَلَا مُسْتَرْزِقٌ فَأَرْزُقَهُ أَلَا مُبْتَلًى فَأُعَافِيَهُ أَلَا كَذَا أَلَا كَذَا حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ
Dari Ali bin Abu Thalib ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila malam nisfu Sya’ban (pertengahan bulan Sya’ban), maka sholatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Sesungguhnya Allah turun ke langit bumi pada saat itu ketika matahari terbenam, kemudian Dia berfirman: “Adakah orang yang meminta ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampuninya? Adakah orang yang meminta rizki maka Aku akan memberinya rizki? Adakah orang yang mendapat cobaan maka Aku akan menyembuhkannya? Adakah yang begini, dan adakah yang begini…hingga terbit fajar. ”
Amalan lain yang utama di bulan Syaban adalah memperbanyak puasa. Rasulullah memperbanyak puasa di luar Ramadhan adalah di bulan Syaban.
Amalan terakhir adalah memperbanyak dzikir. Dzikir yang dapat dibaca diantaranya kalimat tahlil, baik yang sederhana dengan lafadz La ilaha illallah maupun dzikir kalimat tahlil lengkap. Demikian dilansir dari Republika.co.id
“Ya Allah, berkahilah kami di Rajab dan Sya’ban dan berkahilah kami di Ramadhan.
Beliau bersabda, “‘Malam Jumat adalah mulia dan harinya terang benderang’.”
Doa lainnya yang dapat diamalkan riwayat at-Tirmidzi,
حَدَّثَنِي بِلَالُ بْنِ يَحْيَى بْنِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ طَلْحَةَ بْنِ عُبَيْدِ اللَّهِ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا رَأَى الْهِلَالَ قَالَ اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
Dari Thalhal bin ‘Ubaidullah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam apabila melihat bulan sabit beliau mengucapkan:
Allahumma ahlilhu ‘alaina bilyumi wal aimaani wassalaamati wal islaam, rabbii wa rabbukallah”
“Terbitkanlah bulan tersebut kepada kami dengan berkah, iman, keselamatan serta Islam, Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”