Menu

Mode Gelap
Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

Kabar · 8 Agu 2019 05:20 WIB ·

Sosmed, Media Paling Mudah untuk Berdakwah


 Sosmed, Media Paling Mudah untuk Berdakwah Perbesar

Direktur NU Online, Savic memaparkan materi dalam Seminar Nasional yang diadakan Fakultas Dakwah Unisnu Prodi KPI. (Foto: NU Jepara)

nujepara.or.id – Sosial media (sosmed) merupakan salah satu media yang paling mudah bagi pemula untuk berdakwah (mengajak kebaikan). Hal itu dikemukakan Direktur NU Online, Savic Ali dalam Seminar Nasional “Dakwah Melalui Media Alternatif” yang berlangsung di Ruang Seminar Pascasarjana Unisnu Jepara, Rabu (7/8/2019) pagi.

Dalam kegiatan yang diikuti mahasiswa dan pelajar SMA sederajat itu Savic mengatakan untuk generasi milenial bisa memanfaatkan Instagram (IG) dengan membuat quote yang inspiratif dan yang baik-baik. “Quote adalah kalimat indah dan inspiratif untuk memengaruhi orang lain,” terang kader muda NU asal Pati, Jawa Tengah ini.

Dijelaskannya, quote-quote itu bisa bersumber dari alquran, hadist, petuah ulama, buku maupun dari seumber yang lain. Dengan menulis kutipan-kutipan tersebut ia berharap untuk menuliskannya dengan benar. “Sarana dan cara itu penting, tetapi yang lebih penting adalah tujuannya,” tandasnya.

Mengapa dengan medsos? Savic yang juga founder islami.co kesempatan itu bertanya kepada peserta tentang Gus Baha’. Secara serentak mereka (peserta, red.) dengan kompak menjawab mengenal sosok Gus tersebut yakni dari IG maupun Youtube. “Karena media sosial, medium yang lebih gampang berdakwah kepada khalayak,” lanjutnya.

Zaman dulu, lanjutnya jika ingin mengaji maka harus datang ke lokasi pengajian. Sekarang, dakwah lewat video dan sebagainya paparnya bertujuan untuk menjangkau orang tidak bisa berjumpa secara langsung. “Prinsip dakwah itu mengajak orang sebanyak mungkin. Karena dunia internet lebih mudah. Internet bisa menjangkau 1000 orang lebih mudah, apalagi instagram jangkauannya luas, “ lanjutnya lagi.

Karena itu kepada mahasiswa dakwah dan komunikasi pihaknya juga mengajak untuk mengembangkan audio visual. “Jurusan dakwah harus bisa dakwah dengan lisan dan tulisan. Kuliah di jurusan olahraga harus pandai olahraga. Anda kuliah di jurusan dakwah juga harus pandai dalam berdakwah,” sindirnya kepada peserta yang jadi mahasiswa dakwah.

Seminar yang digelar Fakultas Dakwah dan Komunikasi prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) itu Savic didampingi mantan presenter TV, Ninok Hariyani.

Kesempatan itu, Ninok Hariyani menambahkan televisi merupakan salah satu media efektif namun saat ini penonton tivi semakin berkurang. Mengapa? karena menurut banyak riset lebih masyarakat lebih suka menggunakan media sosial.

Tiga medsos yang menurut Ninok yang paling banyak diakses adalah facebook, youtube, dan IG. “Saat ini memang format video yang banyak ditonton. Karena sudah zamannya,” jelas perempuan yang mukim di Semarang ini.

Meski medsos kian diminati SARA, hoaks, dan sejenisnya banyak bertebaran di media sosial tersebut. Makanya, founder Akademi Data itu mewanti-wanti agar generasi milenial bisa membentengi diri serta bisa membedakan info yang baik dan info yang tidak baik.

Terkait SARA dan hoaks, Savic Ali juga memaparkan pentingnya memahami literasi media. “Jangan percaya info yang hanya satu sumbernya. Hadis tingkatannya beda-beda ada mutawatir, dhaif, mursal dll. Santri punya informasi banyak tentang itu,” sebutnya.

Selain mengetahui sumber, yang patut diketahui adalah mengetahui dari sumber lain. “Ada narasumbernya tidak. Ada penulisnya tidak. Maka jika ada broadcast WA ada sebuah informasi tapi tidak ada penulisnya sama seperti hadits tanpa perawi,” tegasnya.

Seminar nasional yang berlangsung hingga siang hari itu menarik perhatian peserta karena dipimpin Anik Hikmawati, host dari mahasiswa KPI Unisnu Jepara. Selain kegiatan dilaksanakan sebagaimana talkshow juga meriahkan penampilan musik akustik mahasiswa Unisnu.

Di akhir acara panitia memberikan kenang-kenangan berupa buku kepada penanya. Juga memberikan cenderamata untuk kedua narasumber. (ip)

Artikel ini telah dibaca 9 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.

Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara

12 Juni 2025 - 09:27 WIB

Jajaran PCNU Jepara, MWC NU Kalinyamatan foto bersama dengan instruktur di sela-sela kegiatan PD-PKPNU angkatan ke-10 yang digelar akhir Mei lalu di Kalinyamatan.

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).
Trending di Kabar