Menu

Mode Gelap
Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

Esai · 15 Mar 2023 14:30 WIB ·

Sya’ban;  Tradisi Ruwahan dan Nyadran


 Sya’ban;  Tradisi Ruwahan dan Nyadran Perbesar

Oleh H Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Indonesia kaya dengan bentuk dan ragam sinergitas ajaran agama dengan budaya. Hal ini karena Nusantara memang memiliki ragam budaya yang multikultural seperti halnya budaya ruwahan yang komunal atau budaya nyadran yang personal.

Budaya ruwahan adalah “klangenan sosial” yang dilakukan khusus pada bulan ruwah atau Sya’ban bagi masyarakat Nusantara sebagai “tafsir”  dari memaknai pentingnya bulan Rajab, Sya’ban dan Ramadhan.

Bulan Sya’ban menurut orang Nusantara adalah sebuah bulan “tindakan komunal” yaitu mengundang tetangga, dan mengumpulkan jemaah baik di rumah, masjid dan musholla untuk  melakukan proses “penyucian ingatan” kepada leluhur dengan memanjatkan doa bersama, istighotsah, tahlilan, yasinan dan mauludan.

Prosesinya mendoakan arwah leluhur agar diberikan ampunan, rahmat dan syafaat dari Rosulullah SAW yg diakhiri dengan “berkatan” yaitu membawa berkah berupa nasi di dalam “besek” kemudian dibawa pulang ke rumah untuk diberkahkan kepada sanak keluarga.

Tradisi ini disebut dengan “ruwahan”. Nilai sosial ruwahan inilah yang tetap menguatkan terjalin “silaturrahim” antar elemen masyarakat, tertib sosial, saling membantu satu sama lain, saling menyapa dan lain sebagainya.

Di sisi lain proses “penyucian ingatan” kepada para leluhur juga dilaksanakan dengan model “nyadran” atau “tilik kubur”. Nyadran adalah memanjatkan doa kepada leluhur yang dilaksanakan secara pribadi di “maqbarah” atau kuburan para leluhur plus “ngresiki” atawa “resik resik” kuburan para leluhur yang mungkin selama setahun terakhir tidak dibersihkan sehingga banyak ditumbuhi rerumputan liar.

Keunikan nyadran ini adalah mampu menarik bahkan mempengaruhi mindset bawah sadar  anak cucu  utk “mudik” ke kampung sehingga keluarga yang lama tidak pernah mudik akan berkumpul dan dikumpulkan saat  nyadran.

Jadi, jika ada upaya “pelarangan mudik” bagi masyarakat mungkin bukanlah kebijakan yang “menyenangkan”.

Budaya keberagamaan di atas, kadang disalahpahami karena dianggap “mengusik aqidah”, padahal “laku keberagamaan” adalah “laku sosial” yang berupa “tafsir” terhadap teks agama  yang memungkinkan  pelaksanaannya menjadi sangat “fenomenal” yaitu menjadi “perilaku yang dilaksanakan berulang ulang” yang kemudian mentradisi lalu membudaya dan akhirnya menciptakan “peradaban baru” yang unik dan berbeda dari asal tradisi agama itu lahir.

Pada titik ini kita dituntut tidak hanya “pinter membaca teks agama” tapi juga dituntut untuk “cerdas membaca teks agama” yang tidak terlepas dari durasi waktu dan realitas yang melingkupinya.

Olehnya, kita tidak hanya mengatakan; “Saya tidak bisa membaca.” Tapi lebih dalam lagi kita bisa lebih kritis dengan mengatakan; “Apa yang saya baca dan bagaimana saya harus membacanya”.

*Wakil Tanfidziyah PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 370 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

12 Juni 2025 - 09:54 WIB

Suasana penyembelihan hewan kurban Iduladha 1446 H di Majelis An-Nahdhoh Balekambang Jepara.

Angkatan ke-10 PD-PKPNU Resmi Digelar di MWCNU Kalinyamatan Jepara

12 Juni 2025 - 09:27 WIB

Jajaran PCNU Jepara, MWC NU Kalinyamatan foto bersama dengan instruktur di sela-sela kegiatan PD-PKPNU angkatan ke-10 yang digelar akhir Mei lalu di Kalinyamatan.

Mantan Rektor UNISNU Dr. Sa’dullah Tutup Usia, Sang Lentera Filsuf Santri

2 Juni 2025 - 15:58 WIB

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).
Trending di Kabar