nujepara.or.id – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara mempunyai cara tersendiri dalam memeringati Hari Lahir NU ke-97 (16 Rajab 1344 – 16 Rajab 1441).
Mereka menggelar Dialog Interaktif dengan tema “Peran Generasi Millenial dalam Mabadi’ Khaira Ummah” dengan Narasumber Zakariya Anshori di gedung NU setempat, Selasa (10/3/2020).
“Kami memang mengambil momentum Harlah NU ke-97 ini untuk sekaligus memperingati Harlah IPNU ke-66 dan Harlah IPPNU ke-65,”ujar Ketua IPPNU Tegalsambi, Intan Khuroiyyah.
“Kami berusaha melestarikan ajaran Islam ala Ahlissunnah Wal Jamaah dengan pendekatan kekinian dan menggunakan bahasa millenial tanpa kehilangan spirit nahdliyyah,” lanjut Intan.
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars IPNU, Mars IPPNU dan Mars Syubbanul Wathan serta dilanjutkan pembacaan maulid dziba dan saling bertukar jajan yang dibawa sendiri oleh peserta.
“Beginilah cara kami memperingati Harlah NU. Pokoknya NKRI harga mati,” pungkas Intan.
Zakariya Anshori dalam pengantar diskusi interaktifnya mengajak PR IPNU-IPPNU Tegalsambi untuk bersyukur dan mendoakan para muassis (pendiri NU), termasuk tokoh pendiri NU lokal Tegalsambi.
“Tanpa para ulama, kyai dan guru kita, mungkin kita tidak bisa memahami ajaran Islam Aswaja maupun amaliyah nahdliyyah,” kata Yankz, panggilan akrab Zakariya Anshori.
Ia berharap agar IPNU-IPPNU tetap melakukan kaderisasi dengan teknik dan pendekatan yang berbeda.
“Peran kalian sebagai generasi milenial adalah merubah cara berpikir dan bersikap. Utamakan dialog, diskusi, klarifikasi dan tabayyun. Dengan membanjirnya informasi di medsos, IPNU-IPPNU harus selektif dan hati-hati. Mana yang fakta mana yang hoaks. Mana yang sesuai akidah kita, mana yang tidak, harus dipilih dan dipilah. Mesti disaring dulu baru kemudian sharing,” terang Zakariya. (ip)