Menu

Mode Gelap
PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Fatayat Jepara Kota Lantik Kepengurusan 11 Ranting Baru Turba ke Ranting, MWCNU Nalumsari Targetkan Kinerja Lazisnu Lima Tahun Terakhir Tidak Produksi, Teater Tuman Bangkit melalui Winara Kisah Syekh Ihsan Al-Jampesi, Pengarang Kitab Sirojut Tholibin yang Menolak Tawaran Raja Mesir untuk Mengajar di Al-Azhar

Kabar · 13 Mar 2020 00:33 WIB ·

“Tanpa Ulama Kita Tidak Paham Islam Aswaja”


 “Tanpa Ulama Kita Tidak Paham Islam Aswaja” Perbesar

Dialog interaktif PR IPNU-IPPNU Tegalsambi.

nujepara.or.id – Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Tegalsambi Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara mempunyai cara tersendiri dalam memeringati Hari Lahir NU ke-97 (16 Rajab 1344 – 16 Rajab 1441).

Mereka menggelar Dialog Interaktif dengan tema “Peran Generasi Millenial dalam Mabadi’ Khaira Ummah” dengan Narasumber Zakariya Anshori di gedung NU setempat, Selasa (10/3/2020).

“Kami memang mengambil momentum Harlah NU ke-97 ini untuk sekaligus memperingati Harlah IPNU ke-66 dan Harlah IPPNU ke-65,”ujar Ketua IPPNU Tegalsambi, Intan Khuroiyyah.

“Kami berusaha melestarikan ajaran Islam ala Ahlissunnah Wal Jamaah dengan pendekatan kekinian dan menggunakan bahasa millenial tanpa kehilangan spirit nahdliyyah,” lanjut Intan.

Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, Mars IPNU, Mars IPPNU dan Mars Syubbanul Wathan serta dilanjutkan  pembacaan maulid dziba dan saling bertukar jajan yang dibawa sendiri oleh peserta.

“Beginilah cara kami memperingati Harlah NU. Pokoknya NKRI harga mati,” pungkas Intan.

Zakariya Anshori dalam pengantar diskusi interaktifnya  mengajak PR IPNU-IPPNU Tegalsambi untuk bersyukur dan mendoakan para muassis (pendiri NU), termasuk tokoh pendiri NU lokal Tegalsambi.

“Tanpa para ulama, kyai dan guru kita, mungkin kita tidak bisa memahami ajaran Islam Aswaja maupun amaliyah nahdliyyah,” kata Yankz, panggilan akrab Zakariya Anshori.

Ia berharap agar IPNU-IPPNU tetap melakukan kaderisasi dengan teknik dan pendekatan yang berbeda.

“Peran kalian sebagai generasi  milenial adalah merubah cara berpikir dan bersikap. Utamakan dialog, diskusi, klarifikasi dan tabayyun. Dengan membanjirnya informasi di medsos, IPNU-IPPNU harus selektif dan hati-hati. Mana yang fakta mana yang hoaks. Mana yang sesuai akidah kita, mana yang tidak, harus dipilih dan dipilah. Mesti disaring dulu baru kemudian sharing,” terang Zakariya. (ip)

Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Gerakan SIDoWaRaS MWC NU Tahunan: Bermula dari Data Terbitlah Dana

5 Juni 2023 - 10:42 WIB

Musyawarah Kerja MWCNU Nalumsari Tegaskan Sinergi Program Seluruh Banom

2 Juni 2023 - 16:04 WIB

Ida Lestari, S.H., M.H.Kabid Kebudayaan Disparta Jepara Buka Festival Memeden Gadhu ke 14 di Kepuk

2 Juni 2023 - 15:39 WIB

Satukan Komando, Satkoryon Banser Nalumsari Kumpulkan Para Komandan

2 Juni 2023 - 15:17 WIB

PC Muslimat NU Jepara Gelar Diklat Paralegal, Bentuk Pos Pengaduan Perempuan dan Anak Korban Kekerasan

1 Juni 2023 - 08:51 WIB

Peserta Diklat Paralegal foto bersama di sela-sela kegiatan yang digelar di Gedung Ma'arif NU Jepara, 29 - 31 Mei 2023.

Apa Itu Ngaji Syuriyahan dan Siapa Penggeraknya di Jepara, Simak Penjelasannya

30 Mei 2023 - 00:24 WIB

Trending di Headline
%d blogger menyukai ini: