Menu

Mode Gelap
Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan Live : Muskercab Ke-3 PCNU Jepara Video Full : Resepsi Peringatan Hari Lahir ke-102 Nahdlatul Ulama Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

Hujjah Aswaja · 24 Okt 2022 04:07 WIB ·

Tugas Santri Sebagai Penjaga Maqoshid Syar’i


 Tugas Santri Sebagai Penjaga Maqoshid Syar’i Perbesar

Oleh : KH. Muhammad Roshif Arwani – Mangunan
Ketua Forum Komunikasi Pondok Pesantren (FKPP) Kabupaten Jepara

nujepara.or.id – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) adalah milik semua warga Indonesia, milik semua anak bangsa. Akan tetapi pada kenyataannya yang peduli dengan adanya HSN tersebut hanya warga Indonesia dari ormas NU, lebih-lebih kaum Santri.

Hal ini tidak lain karna NU (para santri) betul-betul bisa memahami makna sebuah perjuangan yang telah dilakukan oleh generasi pendahulunya.

HSN adalah sebuah penghargaan dari pemerintah kepada kaum santri yang pada tanggal 15 oktober 2015 dibacakan langsung Bapak presiden RI Bapak Ir Joko Widodo. Atas dedikasi para santri terhadap negara dalam meraih kemerdekaan, menjaga semangat kemerdekaan, serta mengisi kemerdekaan hingg sekarang.

Dan untuk mempertahankan serta menjaga Indonesia dari hal-hal yang bisa merusak kewibawaan sebuah Negara.

HSN pada tahun ini mengambil tema “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusian”, tema ini hakikatnya jati diri seorang santri, santri yang bisa mengamalkan Maqoshid Syar’i, dan santri yang bisa menjaga dasar pokok kemanusian yaitu santri harus bisa berdaya menjaga martabat agama (حفظ الدين), menjaga martabat jiwa ( حفظ النفس) menjaga martabat harta ( حفظ المال) menjaga martabat nasab ( حفظ النسب) menjaga martabat aqal ( حفظ العقل) dan menjaga martabat harga diri ( حفظ العرض ) sesuai didalam kitab JAUHAROH ATTAUHID

وحفظ دين ثم نفس مال نسب # ومثلها عقل وعرض قد وجب
Jagalah agama jiwa harta nasab #
Akal dan harga diri (wajib terjawab)

Peringatan HSN selain mensyukuri ni’mat yang Allah SWT berikan pada kita, juga untuk menumbuhkan jiwa-jiwa santri ditengah masyarakat jangan sampai padam. Menumbuhkan generasi yang cinta ilmu, generasi yang cinta mondok dan jiwa jiwa yang peduli dengan keberlangsungan pondok pesantren.

Karena perjuangan zaman sekarang ini adalah berjuang dalam menghidupkan lembaga pendidikan, terlebih lembaga pendidikan pondok pesantren, sebab pondok pesantren merupakan pilar pokok keberlangsungan Negara Indonesia, benteng akhir mencerdaskan akal dan jiwa anak bangsa dan dari pesantren lah banyak mencetak tokoh-tokoh penjaga negara, penjaga agama, dan menjaga martabat kemanusian.

Selamat hari santri Nasional 22 oktober 2022, “Berdaya Menjaga Martabat Kemanusian”.

Artikel ini telah dibaca 80 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Ribuan Warga Ikuti Sepeda Santai Harlah NU ke-102 di Desa Bulungan

9 Februari 2025 - 18:37 WIB

Produsen Miras Jadi Sponsor Event, Pengkhianatan Komitmen Pemberantasan Miras di Jepara

6 Februari 2025 - 20:13 WIB

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Trending di Kabar