JEPARA- Universitas Islam Nahdlatul Ulama Jepara (Unisnu Jepara) menggelar Halalbihalal, di Auditorium Perpustakaan UNISNU Jepara, Kamis (10/4/2025). Kegiatan yang digelar pasca Idulfitri ini menjadi momen istimewa untuk mempererat ukhuwah islamiyah antar sivitas akademika dan keluarga besar UNISNU Jepara.
Halalbihalal tahun ini terasa berbeda dan lebih berwarna. Dengan mengusung konsep partisipatif, acara yang biasanya bersifat seremonial kini menjadi forum terbuka di mana seluruh peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan ide, masukan, maupun harapan bagi kemajuan UNISNU di masa mendatang.
Rektor UNISNU Jepara, Prof. Dr. K.H. Abdul Djamil, M.A., menyebut Halalbihalal kali ini sebagai “halalbihalal milenial, halalbihalal for all”. Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme seluruh peserta yang turut aktif memberikan kontribusi pemikiran demi kemajuan universitas.
“Karena semuanya bicara, semua memberikan sambutan dan harapan bagi UNISNU. Ini adalah bentuk keterbukaan dan kebersamaan yang harus kita jaga,” ujarnya.
Salah satu aspirasi datang dari Nurul Hasanah, S.I.Pust., Kepala UPT Perpustakaan UNISNU Jepara, yang menyampaikan harapannya agar tenaga kependidikan juga mendapatkan perhatian dalam bentuk pelatihan soft skill.
“Kami berharap adanya pelatihan untuk upgrade wawasan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada di UNISNU Jepara,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dosen Unisnu, Drs Sutarya, M.M memberi masukan agar saat halalbihalal tahun depan juga mengundang pihak luar. Lewat langkah itu Sutarya optimis akan membawa dampak positif untuk Unisnu. Tak hanya mempererat jalinan silaturahmi semata, namun informasi terkait Unisnu juga akan semakin menyebar sehingga publik tahu jika di Jepara ada kampus hebat yang siap mencetak sarjana andalan di bidangnya masing-masing.
“Gedungnya wah dan hebat. Mahasiswa dan mahasiswinya mendekati 10.000 orang. Ini perlu disampaikan ke publik,” jelasnya.
Kegiatan halal bihalal ini berlangsung dalam suasana kekeluargaan yang hangat. Sivitas akademika, baik dari kalangan dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa, saling bersalaman dan memaafkan, mencerminkan semangat Idul Fitri yang penuh keberkahan.
Dengan kegiatan seperti ini, UNISNU Jepara tidak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memperkuat budaya dialog dan kolaborasi di lingkungan kampus.
Diharapkan lewat kebersamaan ini, UNISNU terus tumbuh dan berkembang dalam kebaikan, menjadi lembaga pendidikan tinggi yang membanggakan dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Halalbihalal memang tidak bisa dipisahkan dari Tokoh Nahdlatul Ulama. Bung Karno, Presiden pertama Indonesia yang pada saat itu khawatir atas perpecahan yang terjadi di Indonesia, menemui Kyai Wahab untuk meminta pendapat mengenai perpecahan yang terjadi di Indonesia.
Menjawab pertanyaan Bung Karno, Kyai Wahab lantas menyarankan untuk diadakannya forum, duduk satu meja untuk saling memaafkan, saling menghalalkan. Dari pertemuan Bung Karno dan Kyai Wahab itulah kemudian muncul istilah halalbihalal yang kita kenal sampai sekarang. (*)