NU JEPARA- Pengurus Muslimat NU cabang Jepara menyelenggarakan puncak acara Harlah ke-79 dengan tema “Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban” yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, akhir pekan lalu (28/6/2025).
Workhsop yang dihadiri Ketua Tanfidziyah PCNU KH KH. Charis Rohman, Bupati Jepara yang diwakili Kabag Kesra Setda Jepara Agus Bambang Lelono, konsultan komunikasi publik Wahidah Syuaib, perwakilan parpolm organisasi masyarakat dan ratusan kader Muslimat ini juga sekaligus menjadi penutup berbagai rangkaian kegiatan yang sudah digelar untuk menyemarakkan Harlah Muslimat ke-79 tahun ini.
Beberapa kegiatan yang sudah digelar seperti talkshow, kajian tematik, santunan yatama untuk Lembaga TPQ dan umum, kajian fiqh perempuan, aneka lomba untuk anak PAUD dan guru PAUD dan TPQ meliputi lomba MC, lomba paduan suara, lomba vokal anak PAUD, lomba memasak untuk para pengurus ranting.
Selain itu juga pemeriksaan kesehatan dengan tes gula darah, kolesterol, dan asam urat, layanan KB dan donor darah, haul massal, khataman al Quran hingga pelatihan perkoperasian.

Kabag Kesra Setda Jepara Agus Bambang Lelono menyampaikan jika Muslimat NU Jepara punya peran strategis dalam menentukan masa depan bangsa. Sebab Muslimat NU bisa mendidik dan menjaga anggota keluarganya menjadi generasi bangsa yang sehat berakhalqul karimah, berhaluan ahlussunah wal jamaah dan bebas dari narkoba.
“Pemerintah daerah sangat mengapresiasi peran Muslimat dalam menjaga dan memajukan Jepara,” ujarnya.
Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH Charis Rohman menyampaikan harapannya agar para guru dari kalangan Muslimat mendidik anak didiknya dengan gembira dan optimisme. Menurutnya hal itu penting agar generasi muda Nahdlatul Ulama itu bisa menatap masa depan dengan cemerlang.
Sementara itu, Ketua PC. Muslimat NU Hj Noor Ainy menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya rangkaian acara harlah ini dengan sukses.
Ia juga berpesan kepada semua pengurus dan perangkat dari ranting sampai cabang supaya bisa memajukan kegiatan Muslimat untuk kemaslahatan umat khususnya kalangan perempuan di Kabupaten Jepara.
“Seluruh pengurus Muslimat harus selalu berjuang membantu masyarakat seuai dengan bidangnya masing-masing,” harapnya.

Ketua Panitia Workshop Publik Speaking Farida Ahmad berharap kegiatan ini bisa memberikan pemahaman, teknik, dan pengalaman praktis kepada kader Muslimat saat berbicara di depan publik. Workshop ini juga diharapkan menumbuhkan kader Muslimat yang percaya diri, komunikatif, dan mampu menyampaikan hal positif sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan budaya NU.
“Public speaking ini juga penting sebagai sarana dakwah agar pesan yang disampaikan bisa lebih diterima masyarakat,” ujar Farida Ahmad.
Salah seorang peserta Ruqoyyah merasa bangga bisa mengikuti Wokshop Publik Speaking yang diadakan Muslimat NU. Ketrampilan berbicara di depan publik ini akan diterapkannya saat kegiatan keumatan di masyarakat.
“Ilmu dari workhsop ini berguna sekali untuk kader Muslimat,” tandasnya. (*)