Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)
nujepara.or.id- Ila hadhroti Nabiyyina wa Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Sayyidina Muhammadin Shollallahu Alaihi Wassallam. Al Fatihah
Wa Ila Hadhroti Syech Abdul Qodir al Jilaniy Wa Syech Imam Abul Hasan Asy-Syadzily wa ila khadhroti min imamitthoriqoh kullihim. Al Fatihah
Tsumma ila khadroti ahli sanadina fi kitabil burdah al Habib Abdullah al Hindwan min al Al Habib Ali As Shihab min Asy Syech Nawawi al jepara min syaikhina wa murobbi ruhina simbah Sholeh Darat ushulihi wa furu’ihi, wa ustadzihi wa muridihi wa liman atba’a ilaihi. Al Fatihah
Tsumna ila khadhroti khusushon shohibil burdah Syech imam Abu Abdullah Muhammad bin Sa’id al Bushiriy. Al Fatihah
Bismillahirrohmanirrohim
Nadhom
(9)
Na’am Saro Thoifu Man Ahwa Fa Arroqoniy # Wal Hubbu Ya’taridhul Ladzdzati Bil Alami
Ketika sudah jelas yang ditanyai itu nyata betul betul jatuh cinta dan mabuk cinta kepada sang kekasih di mana yang tanya adalah syech Imam al Bushiriy sendiri, yang jatuh cinta syech Imam al Bushiriy sendiri, yaitu dari bait awal; Amin Tadzakkuri Jironi ila akhirihi. Yg tanya dan yang ditanyai yach mushonnif sendiri. Maka jawaban mushonnif adalah; “Na’am”, benar, pertanyaanmu tentang dugaanmu bahwa aku sekarang ini baru jatuh cinta dan mabuk cinta kepada sang kekasihku. Dan sesungguhnya cucuran air matamu yang bercampur dengan darah itu memang aku membayangkan dan ingat kepada sang kekasihku.
Semua pertanyaanmu adalah benar adanya bahwa aku memang jatuh cinta kepada sang kekasihku.
Penanya bertanya; apa yang menyebabkanmu jatuh cinta kepada sang kekasihmu? Maka aku jawab; “saro Thoifu man Ahwa Fa Arroqoniy ila akhirihi” artinya;
Di malam yg sunyi bayangan kekasihku selalu menghapiriku sehingga mataku sulit terpejam, memang benar adanya bahwa cinta kasih sejati itu membutuhkan pengorbanan.
Sejatinya orang yang jatuh cinta kepada sang kekasih itu menghilangkan selera makan dan minum yang menjadikan gundah gulana mabok cinta karena selalu ingat sang kekasih. Artinya sungguh benar ketika kamu menduga bahwa aku mempunyai penyakit jatuh cinta yang menjadikan diriku hilang selera makan dan minum dan air mataku bercucuran tiada henti dengan bercampur darah yang sekali lagi itu semua yang disebabkan aku karena aku jatuh cinta dan mabuk cinta kepada sang kekasih.
Karena sakitku yang disebabkan oleh hilangnya selera lezatnya makan dan tidak nyenyaknya tidur sehingga aku ingat dan membayangkan wajah rona indah sang kekasih ini lah makna dari; “Wal Hubbu Ya’taridhul Ladzdzati bil Alami” yaitu sakit rasanya karena tidak bisa berjumpa dan terpisah dengan sang kekasih.
Faidah satu bait ini adalah :
Saat kita baca setelah shalat isya’ dg terus menurus sampai kita ketiduran maka sungguh dapat dijumpai baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW di dalam mimpi kita. Amin Amin Amin
Saat muhib mengaku jatuh cinta kemudian muhib ditanya tentang jatuh cintanya, maka muhib menjawab dengan bait selanjutnya..
Semoga ngaji burdah pada sesi ini manfaat, barokah dan mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW fiddiniy waddun-ya wal akhiroh. Amin Amin Amin
Bersambung..