JEPARA (nujepara.or.id) – Tujuan bank sampah didirikan adalah untuk mengatasi masalah sampah dan membiasakan warga untuk tidak membuang sampah sembarangan. Selain itu, sampah menghasilkan keuntungan warga bila dikelola dengan baik. Kendala yang dialami warga Desa Ngasem adalah belum adanya struktur manajemen di dalam usaha bank sampah yang mereka kelola. Oleh karenanya, tim KKN Unisnu angkatan ke-XVII mendampingi pembentukan struktur manajemen selama dua hari yaitu tanggal 24-25 Agustus 2024 (25/8-2024). “Pembentukan ini diharapkan warga memiliki kesadaran dan tanggungjawab sesuai dengan posisinya sehingga meyadarkan masyarakat dalam pengelolaan bank sampah,” ujar Indah Nur Aini Koordinator mahasiswa desa (Kormades) Ngasem di Bank Sampah RT 9.
Hal pertama yang dilakukan oleh tim KKN Unisnu adalah mengidentifikasi titik area Desa Ngasem sebagai sasaran bank sampah. Temuan dari identifikasi sebagai permasalahan bank asampah adalah belum adanya struktur organisasi bank sampah. Sementara itu, hasil keuntungan bank sampah dari hasil penjualan, secara sosial disumbangkan ke Masjid At – Taqwa sebesar 70% dan 30% untuk operasional kebutuhan Bank Sampah.
Tim KKN Unisnu tak hanya mengidentifikasi masalah, tapi juga melakukan sosialisasi kepada warga Desa Ngasem. Selanjutnya, tim KKN Unisnu membantu memilah sampah ke pengepul dan merenovasi tugu bank sampah.
Sementara itu, Joyo Santoso Ketua RT 09 menyampaikan rasa senangnya telah menjadi bagian mitra pengabdian Bersama tim KKN Unisnu. “Kami sangat terbantu dengan adanya tim KKN Unisnu membantu kami dalam pembentukan manajemen organisasi bank sampah di Desa Ngasem,” ucapnya.
Koordinator bank sampah Ubaidillah Alfani menambahkan harapannhya terhadap pengelolaan bank sampah di Desa Ngasem. “Bank sampah ini sudah berjalan lima tahun, tapi baru ini dibentuk struktur manajemennya. Mudah-mudahan mitra kami akan lebih banyak yang bergabung dengan kami dalam program pengabdian bersama bank sampah,” tandasnya.
ua/Atika Zakia-KKN Unisnu ke-XVII Desa Ngasem