Menu

Mode Gelap
Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi PPG UNISNU Gelar Bimtek Uji Kompetensi Penguji, Warek 3: Profesional dan Kualitas Guru Harus Kita Tingkatkan

Headline · 30 Agu 2024 19:23 WIB ·

KKN Unisnu Sulap Sampah Plastik Menjadi Ecobrick


 KKN Unisnu Sulap Sampah Plastik Menjadi Ecobrick Perbesar

JEPARA (nujepara.or.id) – KKN Unisnu angkatan ke-XVII Desa Ngasem berinisiatif mengajak warga Desa Ngasem dalam kegiatan Program Ecobrick. Ini adalah salah satu alternatif pengelolaan sampah plastik yang bisa dilakukan dengan cara mengumpulkan sampah plastik untuk dimasukkan ke dalam botol mineral bekas hingga padat menyerupai batu bata. “Hasilnya akan dibuat untuk bahan bangunan pengganti batu bata,” kata Khalimatus Sa’diyah dosen Unisnu yang juga dosen pembimbing lapangan (dpl) KKN Unisnu Desa Ngasem.

Program Ecobrick yang berlangsung di Bank Sampah Desa Ngasem belum lama ini melibatkan warga untuk membuat ecobrik dari sampah plastik. “Cara ini sederhana. Tapi kalua dilakukan secara bergotong-royong, rasa semangat ini terbayarkan karena warga memiliki rasa memiliki desa yang sama dan ingin menjadikan desa tetap lestari bebas sampah,” ujar Indah Nuraini Koordinator mahasiswa desa (Kormades) KKN Unisnu. Kami mengajak warga berinovasi membuat meja dari ecobrick ini, tambahnya.

Sementara itu, ide program Ecobrick ini datang dari Fanni Setiawan mahasiswa KKN Unisnu Desa Ngasem. Ia mebrpendapat kalua sampah plastik bukanlah masalah, tapi justru memberikan berkah untuk kita kelola menjadi sesuatu yang memiliki nilai dan bermanfaat, ucapnya. Proses pembuatannya pun terbilang sederhana namun membutuhkan ketelitian. Botol-botol bekas dibersihkan, kemudian diisi dengan sampah plastik sampai padat dan kuat menopang barang. “Dari botol aqua yang sudah padat kemudian disusun dan dibentuk persegi atau lingkaran serta dikaitkan menggunakan lakban sampai benar benar kencang, bagian atas meja bisa dilapisi dengan kardus atau triplek,” jelas Fanni Setiawan.

Kegiatan ini direspon baik oleh Susanto seorang peserta program ini. “Pengelolaan ini memberikan edukasi baik kepada warga dengan langsung mempraktikan langsung di tempat,” respon baiknya. Program baik ini akan menular di sekitar desa kami untuk meniru dan kita sama-sama menularkan kebaikan kepada warga sekitar des akita dan desa lain, tandasnya.

Alvaros/Atika-KKN Unisnu ke-XVII Desa Ngasem

Artikel ini telah dibaca 49 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik

17 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren

16 Oktober 2025 - 16:05 WIB

Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia

25 September 2025 - 15:27 WIB

Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi

25 September 2025 - 11:14 WIB

PPG UNISNU Gelar Bimtek Uji Kompetensi Penguji, Warek 3: Profesional dan Kualitas Guru Harus Kita Tingkatkan

25 September 2025 - 10:45 WIB

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Trending di Kabar