nujepara.or.id – Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Jepara menggelar Musyawarah Pimpinan Cabang (Muspimcab) dengan tema “Sinergikan Ruh Gerakan Untuk PMII semakin Progresif” di bulungan Pakis Aji Jepara, pada kamis (13/2/2020) malam.
Salah satu tujuan penting Muspimcab untuk menguatkan sinergitas lintas struktural di setiap jenjang kepengurusan PMII se-Jepara. Selain itu forum ini juga untuk mengevaluasi kinerja organisasi yang telah berjalan selama satu periode kedepan. Acara menghadirkan Mahalli, M.Pd (Ketua IKA PMII Jepara) sebagai pemateri untuk memberikan wacana pergerakan dan motivasi bagi para peserta.
“Setiap jenjang kaderisasi punya tantangan masing-masing yang harus dikonsolidir untuk memperkuat progam kerja dan barisan gerakan dalam rangka menjaga eksistensi organisasi tetap berjalan,” kata Ahmad Sirojul Munir, Ketua Umum PC PMII Jepara.
Selain masalah internal organisasi dalam Muspimcab yang digelar di kediaman KH Ahmad Barowi (Ketua Mabincab PC PMII Jepara) ini membahas beberapa isu strategis yang harus cepat direspon, karena selain berperan sebagai agent of change, PMII juga harus bisa sebagai agent social control, artinya harus punya kepekaan dalam membaca dan mengawal isu yang muncul di masyarakat sebagai komitmen mahasiswa dan tanggung jawab sosial.
Adapun poin pertama PMII Mendukung penuh langkah pemerintah dan PBNU menolak pemulangan WNI eks ISIS yang menjadi isu nasional belakangan hari ini. PMII menganggap pemulangan eks ISIS sangatlah inrasional, di kalangan mahasiswa PMII ikut berjuang keras membentengani ideologisasi ektrimisme yang masuk di tengah-tengah mahasiswa, ini kok malah mau mendatangkan orang-orang yang jelas otaknya dicuci oleh paham radikal, dengan dalih apapun jika hitung-hitungan pasti tidak akan seimbang antara maslakhah dan madhorotnya, PMII mengambil dalih “Dar’ul mafasid muqoddamun ala jalbil masholih”
Yang kedua PMII mendukung calon Rektor Unisnu yang punya visi sejalan dengan aspirasi mahasiswa, baik dalam pengelolaan, fasilitasi, keterbukaan, kebijakan, dan tentu saja rektor yang akan datang haruslah seorang visioner sejati, punya program kerja yang jelas, dengan harapan besar kedepan Unisnu dapat menjadi role model kampus Nahdlatul Ulama’ di tataran Nasional. Pengawalan isu ini penting karena keberadaan PMII di Unisnu termasuk bagian stakeholder strategis dan kekuatan suara mayoritas mahasiswa pada umumnya.
Selain itu pada agenda Muspimcab kali ini PMII juga mensosialisasikan gerakan goceng Pengurus Besar (PB) PMII untuk.
Kongres ke-20 PMII yang akan digelar di Kalimantan Timur pada 16-21 April 2020 mendatang, dan penyusunan agenda Konfercab Cabang Jepara yang rencananya akan dilaksanakan setelah pelaksanaan Kongres atau akhir april mendatang. (ff)