Menu

Mode Gelap
Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

Kabar · 7 Mar 2021 14:22 WIB ·

Ansor Pekalongan Jepara Luncurkan “Kopi Lepek”


 Ansor Pekalongan Jepara  Luncurkan “Kopi Lepek” Perbesar

Ansor Pekalongan melaunching “Kopi Lepek”. (Dok. Istimewa)

nujepara.or.id – Dalam rangka memeringati Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-98 Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Ranting Pekalongan Kecamatan Batealit Kabupaten Jepara meluncurkan Kopi Lepek.

Lepek merupakan akronim Lelet Pekalongan. Lepek juga berarti wadah yang tidak bisa lepas dari dunia perkopian. “Karena ciri khas kopi adalah cangkir dan lepek sehingga dengan nama lepek mudah dikenal. Di samping itu lepek juga sangat ringan untuk diucapkan,” papar Admin Kopi Lepek, Mohammad Kharis Hilmi, Ahad (7/3).

Dikatakan, kopi lepek baru diproduksi satu pekan ini. Kopi tersebut merupakan jenis kopi lelet Lasem, Rembang yang sudah dikenal dalam dunia perkopian dengan ciri khas kelembutannya.

Admin kopi lepek itu menambahkan dipilihnya usaha kopi karena pihaknya menilai akhir-akhir ini masyarakat semakin gemar dengan. “Sehingga kami mengambil peluang bagus tersebut,” tambahnya.

Di samping itu, kata dia setelah pelantikan Ansor 2021-2023 Ketua Ansor Ali Murtadlo mengajak rapat mengenai pergerakan organisasi terutama di divisi ekonomi. “Dan terciptalah ide untuk membuat produk baru dan pilihan utama ada pada kopi, selanjutnya akan dikembangkan diproduk-produk lain,” terangnya.

Satu bungkus Kopi Lepek dijual Rp.25.000. (Dok. Istimewa)

Ditambahkan, sebelum produk kopi lepek Ansor Pekalongan juga sudah mempunyai usaha budidaya lele yang sudah berjalan 3 tahun. “Setiap malam, Ansor Pekalongan mengadakan pertemuan di area kolam lele. Sembari kumpul-kumpul santai di area kolam lele secara tidak langsung terbesit kata lepek,” bebernya lagi.

Meski baru sepekan dilaunching sudah ada sekitar 44 pcs kopi yang terjual. “Untuk satu bungkus kami jual dengan harga Rp25.000,” tambahnya.

Kopi yang memiliki tagline Seribu Inspirasi Sejuta Aksi ini dipasarkan kepada sahabat Ansor, Banom NU, maupun khalayak luas. “Untuk pemasaran online dipasarkan melalui marketplace dan media sosial,” lanjutnya.

Ke depan selain terus menggenjot penjualan, pihaknya juga berkeinginan membuka kedai kopi lepek. “Planing yang akan datang InsyaAllah ingin membuka Kedai Kopi Lepek,” tambahnya.

Ketua PR GP Ansor Pekalongan, Ali Murtadlo mengemukakan tujuan menjajakan kopi agar ekonomi organisasi semakin mapan sehingga roda organisasi dapat dijalankan dengan asetnya. Juga agar dapat membantu individu anggota menjadi marketing (bagian pemasaran) kopi lepek. “Terlebih lagi asetnya mampu memberi kemanfaatan kepada masyarakat umum dalam bentuk bantuan sosial, santunan, dll,” pungkasnya. (sm)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

IPNU-IPPNU Ranting Pekalongan Gelar Festival Rebana Tradisional Ke- 2, Ini Daftar Juaranya

11 Januari 2025 - 23:52 WIB

Sorban Kiai Hijau dan Tali Tambang, Ini Makna Logo Harlah Ke-102 NU, Bisa Diunduh di Sini

8 Januari 2025 - 06:11 WIB

Logo Harlah Ke-102 NU.

Jadwal Puasa Rajab 1446 H/2025, Beserta Niat dan Caranya

31 Desember 2024 - 07:14 WIB

ILUSTRASI proses rukyat untuk menentukan awal bulan Rajab.

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Trending di Kabar