Oleh : Miqdad Sya’roni
nujepara.or.id- Tujuh hari sudah Habib Abu Bakar Bin Segaf Assegaf ila rahmatillah, sejak 27 Mei 2022 – 26 Syawal 1443. Sosok Habib Abu akan tetap menjadi teladan bagi kita semua, bagi muridnya, jamaahnya serta para muhibbinnya untuk dijalankan dalam kehidupan sehari-hari.
Habib Abu, begitu seringnya disapa, merupakan salah satu Habaib Ulama yang sangat disiplin dalam menjaga waktu. Mungkin ini menurut kami hanya satu-satunya ulama di Jepara yang sangat disiplin soal waktu. Ini dibuktikan dengan Habib Abu dalam memimpin majlis Macan Bin Segaf dimana pun pasti mulai dengan tepat waktu bahkan tidak pernah sekalipun beliau terlambat.
Habib Abu memang sangat disiplin soal waktu, seringkali dawuh. Ibarat kita akan bepergian naik Bus atau pesawat terbang, pasti kita akan berangkat sesuai dengan jam pemberangkatan. Lebih lagi kalau kita akan naik pesawat, pasti kita akan datang satu jam lebih awal, kalau datang terlambat pasti akan tertinggal. Begitu juga dalam hal ibadah, apalagi ini kaitannya akan bertemu dan janjian dengan Allah dan Rasulullah, jadi harusnya kita tepat waktu. Itulah yang sering disampaikan Habib Abu, terkait waktu dalam beberapa tausiyahnya di majlis.
Ini menjadi teladan sekaligus pelajaran bagi kita, untuk kita tiru dalam kehidupan sehari-hari. Menjadi disiplin soal waktu khususnya dalam beribadah ingin menghadap dengan Allah dan Rasulullah kita harus mempersiapkan diri, menata hati menyiapkan segala sesuatunya untuk menghadap serta sesuai dengan waktunya.
Habib Abu Sang Penjaga Waktu, saat ini beliau sudah kembali kepada Allah. Namun semangat dalam hal disiplin waktu insya Allah akan diteruskan dan dijalankan oleh para murid, jamaah serta muhibbinnya. Karena sebenarnya waktu akan terus berjalan, ketika kita tidak bisa menggunakan waktu dengan baik, kita akan terhempas olehnya. Karena waktu adalah pedang kata Imam Syafi’i, mari kita gunakan waktu kita sebaik-baiknya dengan sesuatu hal yang bermanfaat. Dengan meniru dan meneladani Habib Abu Bakar Bin Segaf Assegaf dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di dunia ini.
Sejatinya Habib Abu hanya berpindah alam saja, akan tetap membersamai kita. Akan tetap mendoakan serta menjaga kita semuanya, dengan lantaran tawasilah kepadanya. Namun kita tetap memberikan doa yang terbaik untuknya, semoga Allah melapangkan dan menyinari kuburnya, mengampuni semua dosanya, diberikan nikmat di alam kuburnya serta mendapatkan ridho dari Allah dan Rasulullah dunia dan akhirat, amin ya rabbal ‘alamin.
(Miqdad Sya’roni, anggota Jamaah Macan Bin Segaf Jepara)