Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Hujjah Aswaja · 31 Jan 2023 23:32 WIB ·

Kisah Habib Luthfi Nyantri di Balekambang Jepara Tahun 1970-an, Diasuh Mbah Hadziq, Pulang Nyeberang Kali


 Kisah Habib Luthfi Nyantri di Balekambang Jepara Tahun 1970-an, Diasuh Mbah Hadziq, Pulang Nyeberang Kali Perbesar

nujepara.or.id – Dalam suatu kesempatan saat mengisi pengajian di Kabupaten Jepara, Habib Luthfi bin Yahya menceritakan pengalamannya mondok atau nyantri di Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang.

Ulama asal Pekalongan itu menceritakan bahwa saat ia itu ia berguru dengan Mbah Hadziq. Habib Luthfi juga mengingat saat masa itu kondisi Balekambang tidak seperti saat ini.

“Ketika santri pulang harus nyeberang kali (menyeberang sungai),” kata Habib Luthfi menceritakan.

Saat dimintai konfirmasi ihwal cerita Habib Luthfi ini, salah seorang pengurus Ponpes Balekambang, Kiai Nurudin Lubis membenarkan cerita tersebut.

Saat itu, kata dia, Ponpes Balekambang diasuh oleh KH Abdullah Hadziq. Dia memperkirakan saat Habib Luthfi nyantri di Balekambang sekira 1970-an.

“Berdasarkan cerita yang saya tahu, Habib Luthfi di sini selama 2-3 tahun,” kata Nurudin Lubis kepada tribunmuria.com, Senin (30/1/2023).

Menurutnya, bagi KH Abdullah Hadziq sosok Habib Luthfi adalah murid sekaligus guru. Bisa dikatakan demikian karena sebagai murid, Habib Luthfi pernah mondok di pesantrennya KH Abdullah Hadziq.

Kemudian sebagai guru, karena Habib Luthfi adalah mursyidnya KH Abdullah Hadziq dalam Tarekat Naqsabandiyah.

“Hubungan mereka murid juga guru,” ujarnya.

KH Abdullah Hadziq adalah generasi kedua pengasuh Ponpes Roudlotul Mubtadiin. Ponpes yang berlokasi di Desa Gemiring Lor, Kecamatan Nalumsari itu didirikan oleh ayahnya KH Abdullah Hadziq, yakni KH Hasbullah pada 1884.

Saat ini pesantren tertua di Kabupaten Jepara itu diasuh oleh KH Ma’mun Abdullah, putera KH Abdullah Hadziq.

Nurudin Lubis menyampaikan saat ini jumlah santri yang menimba ilmu di tempat itu sekira 2.500. Adapun jumlah alumnusnya mencapai puluhan ribu.

Santri-santri tersebut selain ditempa ilmu agama juga dibekali berbagai keterampilan, seperti komputer, pertanian modern, wirausaha, dan yang lainnya. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunmuria.com dengan judul Cerita Habib Luthfi Nyantri di Balekambang Jepara, Diasuh Mbah Hadziq, Pulang Nyeberang Kali, https://muria.tribunnews.com/2023/01/31/cerita-habib-luthfi-nyantri-di-balekambang-jepara-diasuh-mbah-hadziq-pulang-nyeberang-kali.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: Yayan Isro Roziki

Artikel ini telah dibaca 50 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Trending di Headline