Oleh Kiai Hisyam Zamroni*
nujepara.or.id – Fenomena Iedul Fitri tahun 2023 ini sungguh sebuah momentum yang sangat menyejarah di mana pelaksanaan Hari Iedul Fitri tahun 2023 bersamaan dengan; pertama, Hari Kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW dan Hari Kelahiran RA Kartini.
Terlepas dari beragam pendapat tentang konversi bulan Hijriyah kepada bulan Masehi tentang kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW, menurut penelitian Mufti Agung Mesir Syech Syauqy Al Alam menyatakan bahwa kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW adalah tanggal 22 April 571 M pada bulan pertama musim semi. Sedangkan RA. Kartini masyhur dilahirkan di Mayong Jepara pada tanggal 21 April 1879 M.
Ketiga peristiwa ini sungguh tanpa di duga dan menjadi “ibroh” bahwa relasi “Ketuhanan, Kenabian dan kemanusian” adalah relasi yang secara inheren otomatis memiliki keterkaitan yang erat dimana “keyakinan/Ilahiyat” harus memiliki “manfaat insaniyat”.
Iedul Fitri merupakan hari “kemanusian tanpa kelaparan” atau dengan kata lain hari “anti kelaparan” se-dunia. Dimana Iedul Fitri menjamin seluruh manusia bisa makan bersama, cerah ceria dan berbahagia bersama.
Iedul Fitri adalah hari yang tidak menginginkan ada satu orang pun “terhinakan” dan “kelaparan”, olehnya gerakan kemanusiaan Iedul Fitri adalah sebuah proses “penghambaan paripuna” kepada Gusti Allah SWT melalui sentuhan ajaran Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yang diimplementasikan oleh seluruh umat manusia sebagai ajaran yang mendunia atau Rahmatal Lil’alamin.
Dari sana kita memahami bahwa altruisme sosial tidak berdiri sendiri, akan tetapi adalah bagian dari Cahaya Kenabian dan sekaligus perilaku “Moralitas Ilahiyyat”.
Keistimewaan Iedul Fitri tahun 2023 ini, semoga menjadi sebuah inspirasi baru dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan lebih maju. Aamiin Aamiin Aamiin
*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara