Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Hujjah Aswaja · 21 Sep 2023 01:28 WIB ·

Ngaji Thematik Maulid : Salawat dan Pembentukan Peradaban Manusia


 Ngaji Thematik Maulid : Salawat dan Pembentukan Peradaban Manusia Perbesar

Oleh : Kiai Hisyam Zamroni

nujepara.or.id – Kecintaan kita kepada Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW harus kita implementasikan terhadap kehidupan kita sehari hari, sebagaimana sifat Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yang luar biasa digambarkan di dalam al Qur’an;

Laqod Ja’akum Rosulun min Anfusikum, ‘azizun ‘alaihima ‘anittum harisun ‘alaikum bil mu’minina Roufurrohim”

Ayat diatas sungguh memberikan pemahaman kepada kita bahwa proses pengutusan “Rosul” untuk ummatnya adalah sesuai dengan realitas sosial yang ada. Hal ini lah yang menandakan bahwa agama Islam harus terus menerus sinergis lizamanin wa makanin.

Karena watak agama adalah membangun peradaban kemanusian maka proses pembentukan peradaban kemanusiaan membutuhkan perjuangan yang kuat dan sungguh sungguh sebagaimana dilakukan oleh Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yang selalu berinteraksi dengan masyarakat dalam suka maupun duka tanpa putus asa dan tidak pernah berpangku tangan dalam membangun dan empati yang sangat tinggi ketika melihat penderitaan di lingkungan sekitarnya. Prilaku ini adalah sifat manusiawi dalam diri seorang manusia melalui ungkapan indah dalam ayat diatas: berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami.

Dari sana Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW menciptakan peradaban “peduli” dimana seseorang ataupun pemimpin harus menunggal dengan derita masyarakatnya, mempunyai sifat empati dan melayani bukan minta dilayani, bergaul erat dengan masyarakat, menghibur dan tidak canggung makan bersama dengan masyarakat, menghormati sesama bahkan lintas agama ras, budaya dan suku dan lain lain.

Konteks peradaban “peduli” diatas, didasari oleh sifat Roufurrohim Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW yaitu sifat penyantun dan kasih sayang. Sungguh agung sifat Nabi Muhammad Rosulillah SAW dimana sifat Roufurrohim adalah sebuah konsep “Moralitas Ilahiyyat” yaitu sifat Gusti Allah SWT yang menjelma dan meresap menjadi sifat Kanjeng Nabi Muhammas Rosulillah SAW yang diimplementasikan untuk membentuk peradaban manusia yang santun dan penuh dengan kasih sayang antar sesama.

Semoga Gusti Allah SWT memberikan kekuatan kepada kita sehingga mampu meneladani sifat Roufurrohim Kanjeng Nabi Muhammad Rosulillah SAW. Aamiin Aamiin Aamiin.

Artikel ini telah dibaca 40 kali

Baca Lainnya

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Semangat Kepahlawanan dan Jiwa Altruisme Sosial

8 November 2024 - 15:47 WIB

MWC NU Tahunan Serukan Jaga Kondusifitas Selama Pilkada

2 November 2024 - 13:32 WIB

YPMNU Jepara Adakan Simulasi Manasik Haji

1 November 2024 - 20:32 WIB

Jagong Ngayeng di Hari Sumpah Pemuda

28 Oktober 2024 - 06:58 WIB

Trending di Hujjah Aswaja