Ahmad Sahil
JEPARA – Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Lakpesdam) NU Jepara akan menyelenggarakan seminar nasional bertema Islam Nusantara; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Keagamaan dan Kebangsaan di Indonesia di lantai 2 gedung NU Jl Pemuda No 51 Jepara pada Minggu (13/3), seminar akan di mulai pukul 08.00.
Ketua Lakpesdam NU Jepara Ahmad Sahil, Kamis (10/3) mengatakan seminar ini akan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr Rumadi MA (ketua PP Lakpesdam NU) dan KH Aniq Muhammadun (pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pakis Kecamatan Tayu, Pati yang juga rois Syuriah PCNU Pati.
Islam Nusantara merupakan amanat ilmiah dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang beberapa waktu yang lalu yang dijadikan sebagai penerjemah dari Islam
rahmatan lil ‘alamin yang sekaligus sebagai media perwujudan peradaban yang luhur. Bukan hanya dalam konteks keindonesiaan, namun bahkan untuk turut menciptakan peradaban dunia.
Istilah Islam Nusantara masih menuai pro dan kontra serta silang pendapat. Kekhawatiran penggunaan istilah tersebut dianggap dapat memecah belah keutuhan Islam, sehingga menjadikan masyarakatnya terkotak-kotak dan bahkan berpindah haluan dari ajaran wahyu yang sakral menjadi sekadar norma budaya yang provan. “Untuk itu Lakpesdam NU Jepara memandang perlu untuk mengkaji kembali konsep Islam Nusantara dalam seminar ini,” lanjut Ahmad Sahil.
Dalam seminar ini Rumadi akan mengupas sejarah keislaman di nusantara dimulai kehadiran dan dinamikanya terutama pada era walisongo pada abad XIV, dan berlanjut hingga era kekinian. Selain itu mengupas bagian dan hakikat Islam Nusantara dalam khazanah pemikiran Islam (ontologi dan epistimologi). Sementara itu Kiai Aniq akan lebih memperdalam penerapan konsep Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Pemaparan diharapkan menjelaskan dasar Alquran dan Hadist, berikut tafsir dan pendapat ulama yang terkait dengan praktik keagamaan Islam yang sesuai dengan budaya lokal, tatanan hukum Islam, dan sesuai paham keagamaan dan agam lain, serta model keagamaan yang menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Seminar ini akan dihadiri pengurus PCNU Jepara, pengurus majelis wakil cabang (MWC) dan ranting NU se-Jepara, badan otonom dan lembaga di NU, sivitas akademika Jepara, perwakilan pondok pesantren di Jepara sertarta aktivis muda NU Jepara. “Diharapkan setelah seminar iniakan bisa dipahami konsepsi Islam Nusantara secara utuh dalam kaitannya dengan dakwah ke-NU-an, merancang basis strategi dalam mengaplikasikan pemahaman Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Selain itu dapat membangun kesepahaman nalar keagamaan dan kebangsaan pengurus NU dan masyarakat di Jepara serta menguatkan kearifan lokal untuk mengikis pemahaman keagamaan yang radikal-fundamental di satu sisi dan liberalisme di sisi yang lain,” ujar Sahil. (ms)
Ahmad Sahil
JEPARA – Lembaga Kajian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia ( Lakpesdam) NU Jepara akan menyelenggarakan seminar nasional bertema Islam Nusantara; Konsepsi dan Aplikasinya dalam Kehidupan Keagamaan dan Kebangsaan di Indonesia di lantai 2 gedung NU Jl Pemuda No 51 Jepara pada Minggu (13/3), seminar akan di mulai pukul 08.00.
Ketua Lakpesdam NU Jepara Ahmad Sahil, Kamis (10/3) mengatakan seminar ini akan menghadirkan dua narasumber yaitu Dr Rumadi MA (ketua PP Lakpesdam NU) dan KH Aniq Muhammadun (pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Ulum Pakis Kecamatan Tayu, Pati yang juga rois Syuriah PCNU Pati.
Islam Nusantara merupakan amanat ilmiah dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang beberapa waktu yang lalu yang dijadikan sebagai penerjemah dari Islam
rahmatan lil ‘alamin yang sekaligus sebagai media perwujudan peradaban yang luhur. Bukan hanya dalam konteks keindonesiaan, namun bahkan untuk turut menciptakan peradaban dunia.
Istilah Islam Nusantara masih menuai pro dan kontra serta silang pendapat. Kekhawatiran penggunaan istilah tersebut dianggap dapat memecah belah keutuhan Islam, sehingga menjadikan masyarakatnya terkotak-kotak dan bahkan berpindah haluan dari ajaran wahyu yang sakral menjadi sekadar norma budaya yang provan. “Untuk itu Lakpesdam NU Jepara memandang perlu untuk mengkaji kembali konsep Islam Nusantara dalam seminar ini,” lanjut Ahmad Sahil.
Dalam seminar ini Rumadi akan mengupas sejarah keislaman di nusantara dimulai kehadiran dan dinamikanya terutama pada era walisongo pada abad XIV, dan berlanjut hingga era kekinian. Selain itu mengupas bagian dan hakikat Islam Nusantara dalam khazanah pemikiran Islam (ontologi dan epistimologi). Sementara itu Kiai Aniq akan lebih memperdalam penerapan konsep Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Pemaparan diharapkan menjelaskan dasar Alquran dan Hadist, berikut tafsir dan pendapat ulama yang terkait dengan praktik keagamaan Islam yang sesuai dengan budaya lokal, tatanan hukum Islam, dan sesuai paham keagamaan dan agam lain, serta model keagamaan yang menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Seminar ini akan dihadiri pengurus PCNU Jepara, pengurus majelis wakil cabang (MWC) dan ranting NU se-Jepara, badan otonom dan lembaga di NU, sivitas akademika Jepara, perwakilan pondok pesantren di Jepara sertarta aktivis muda NU Jepara. “Diharapkan setelah seminar iniakan bisa dipahami konsepsi Islam Nusantara secara utuh dalam kaitannya dengan dakwah ke-NU-an, merancang basis strategi dalam mengaplikasikan pemahaman Islam Nusantara dalam kehidupan keagamaan dan kebangsaan di Indonesia. Selain itu dapat membangun kesepahaman nalar keagamaan dan kebangsaan pengurus NU dan masyarakat di Jepara serta menguatkan kearifan lokal untuk mengikis pemahaman keagamaan yang radikal-fundamental di satu sisi dan liberalisme di sisi yang lain,” ujar Sahil. (ms)