Menu

Mode Gelap
Romantisnya Hubungan NU dan Ba’alawi di Jepara, Pondasinya Dibangun Keturunan Habib Pengikut Pangeran Diponegoro Resmi Dilantik, Ini Daftar Pengurus PWNU Jateng Masa Khidmat 2024 – 2029 Peduli Hutan Muria, Ratusan Siswa MTs dan MA Safinatul Huda Ikuti Matsama Bareng Perhutani NU Sorong Papua Kirimkan Santri ke Jepara, Salah Satunya Kuliah di UNISNU Dimakamkan di Mayong, Ini Kisah Raden Ayu Mas Semangkin Sang Senopati Perang Lereng Muria

Sejarah · 7 Jul 2024 12:29 WIB ·

Bulan Suro 2024, Perhitungan Kalender Jawa Lengkap Beserta Wetonnya


 Bulan Suro 2024, Perhitungan Kalender Jawa Lengkap Beserta Wetonnya Perbesar

nujepara.or.id – Bulan Suro adalah bulan pertama dalam kalender Jawa. Bulan Suro 1958 Tanggal Jawa atau TJ terdiri dari 30 hari. Simak kalender Jawa bulan Suro 2024 lengkap dengan wetonnya di bawah ini.

Kalender Jawa lebih mirip dengan penanggalan Hijriah dibanding Masehi. Sebab, keduanya sama-sama ditentukan berdasarkan peredaran bulan dalam mengelilingi bumi.

Perhitungan kalender Jawa
Pergantian hari atau tanggal dimulai seusai terbenamnya matahari atau tepat pada waktu magrib. Namun, terkadang terdapat selisih hari dalam penanggalan Islam dan Jawa.

Kalender Jawa Bulan Suro 2024
Dalam kalender Jawa, Suro merupakan bulan pertama dalam permulaan tahun baru Jawa. Dan, tahun baru Jawa bertepatan dengan 1 Suro. Berikut kalender Jawa bulan Suro 2024 lengkap dengan penanggalan Masehi dan Hijriah.

1 Suro 1958
Masehi: 8 Juli 2024
Hijriah: 2 Muharram 1446 H
Hari: Senin
Pasaran: Legi

2 Suro 1958
Masehi: 9 Juli 2024
Hijrah: 3 Muharam 1446 H
Hari: Selasa
Pasaran: Pahing

3 Suro 1958
Masehi: 10 Juli 2024
Hijrah: 4 Muharam 1446 H
Hari: Rabu
Pasaran: Pon

4 Suro 1958
Masehi: 11 Juli 2024
Hijrah: 5 Muharam 1446 H
Hari: Kamis
Pasaran: Wage

5 Suro 1958
Masehi: 12 Juli 2024
Hijrah: 6 Muharam 1446 H
Hari: Jumat
Pasaran: Kliwon

6 Suro 1958
Masehi: 13 Juli 2024
Hijrah: 7 Muharam 1446 H
Hari: Sabtu
Pasaran: Legi

7 Suro 1958
Masehi: 14 Juli 2024
Hijrah: 8 Muharam 1446 H
Hari: Minggu
Pasaran: Pahing

8 Suro 1958
Masehi: 15 Juli 2024
Hijrah: 9 Muharam 1446 H
Hari: Senin
Pasaran: Pon

9 Suro 1958
Masehi: 16 Juli 2024
Hijrah: 10 Muharam 1446 H
Hari: Selasa
Pasaran: Wage

10 Suro 1958
Masehi: 17 Juli 2024
Hijrah: 11 Muharam 1446 H
Hari: Rabu
Pasaran: Kliwon

11 Suro 1958
Masehi: 18 Juli 2024
Hijrah: 12 Muharam 1446 H
Hari: Kamis
Pasaran: Legi

12 Suro 1958
Masehi: 19 Juli 2024
Hijrah: 13 Muharam 1446 H
Hari: Jumat
Pasaran: Pahing

13 Suro 1958
Masehi: 20 Juli 2024
Hijrah: 14 Muharam 1446 H
Hari: Sabtu
Pasaran: Pon

14 Suro 1958
Masehi: 21 Juli 2024
Hijrah: 15 Muharam 1446 H
Hari: Minggu
Pasaran: Wage

15 Suro 1958
Masehi: 22 Juli 2024
Hijrah: 16 Muharam 1446 H
Hari: Senin
Pasaran: Kliwon

16 Suro 1958
Masehi: 23 Juli 2024
Hijrah: 17 Muharam 1446 H
Hari: Selasa
Pasaran: Legi

17 Suro 1958
Masehi: 24 Juli 2024
Hijrah: 18 Muharam 1446 H
Hari: Rabu
Pasaran: Pahing

18 Suro 1958
Masehi: 25 Juli 2024
Hijrah: 19 Muharam 1446 H
Hari: Kamis
Pasaran: Pon

19 Suro 1958
Masehi: 26 Juli 2024
Hijrah: 20 Muharam 1446 H
Hari: Jumat
Pasaran: Wage

20 Suro 1958
Masehi: 27 Juli 2024
Hijrah: 21 Muharam 1446 H
Hari: Sabtu
Pasaran: Kliwon

21 Suro 1958
Masehi: 28 Juli 2024
Hijrah: 22 Muharam 1446 H
Hari: Minggu
Pasaran: Legi

22 Suro 1958
Masehi: 29 Juli 2024
Hijrah: 23 Muharam 1446 H
Hari: Senin
Pasaran: Pahing

23 Suro 1958
Masehi: 30 Juli 2024
Hijrah: 24 Muharam 1446 H
Hari: Selasa
Pasaran: Pon

24 Suro 1958
Masehi: 31 Juli 2024
Hijrah: 25 Muharam 1446 H
Hari: Rabu
Pasaran: Wage

25 Suro 1958
Masehi: 1 Agustus 2024
Hijrah: 26 Muharam 1446 H
Hari: Kamis
Pasaran: Kliwon

26 Suro 1958
Masehi: 2 Agustus 2024
Hijrah: 27 Muharam 1446 H
Hari: Jumat
Pasaran: Legi

27 Suro 1958
Masehi: 3 Agustus 2024
Hijrah: 28 Muharam 1446 H
Hari: Sabtu
Pasaran: Pahing

28 Suro 1958
Masehi: 4 Agustus 2024
Hijrah: 29 Muharam 1446 H
Hari: Minggu
Pasaran: Pon

29 Suro 1958
Masehi: 5 Agustus 2024
Hijrah: 30 Muharam 1446 H
Hari: Senin
Pasaran: Wage

30 Suro 1958
Masehi: 6 Agustus 2024
Hijrah: 1 Shafar 1446 H
Hari: Selasa
Pasaran: Kliwon

1 Suro 2024
1 Suro selalu dikaitkan dengan tahun baru Islam 1 Muharram. Padahal, tanggal 1 Suro dalam kalender Masehi tidak bersamaan dengan 1 Muharram.

Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024, bulan Muharram jatuh pada bulan Juli 2024. Tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah bertepatan pada Minggu 7 Juli 2024.

Sementara berdasarkan kalender Jawa 2024, 1 Suro 1958 TJ jatuh pada Senin Legi 8 Juli 2024. Sehingga malam 1 Suro bertepatan tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah.

Dalam kepercayaan masyarakat Jawa, Suro berarti bulan Muharram dalam kalender Hijriah. Di mana, kata Suro diambil dari kata Asyura dalam bahasa Arab.

Sebutan ini pertama kali diinisiasi Raja Kesultanan Mataram Islam Sultan Agung. Saat itu, ia menggabungkan penanggalan hijriah dengan tarikh Saka.

Penggabungan ini agar perayaan keagamaan dapat digelar secara bersamaan dengan seluruh umat Islam. Juga untuk mempersatukan masyarakat Jawa yang kala itu masih terpecah antara kaum abangan atau Kejawen dan putihan atau Islam.

Makna malam 1 Suro bagi masyarakat Jawa di beberapa daerah diartikan sebagai bulan yang menyeramkan, seperti penuh bencana dan bulannya para makhluk gaib. Beberapa masyarakat juga masih percaya mitos yang pantang dilanggar, seperti larangan keluar rumah saat malam 1 Suro.

Weton Senin Legi
1 Suro 2024 jatuh pada hari Senin Legi. Seseorang yang memiliki weton ini berarti mempunyai neptu 9, yaitu Senin 5 dan pasaran Legi 4

Salah satu sifat baik yang dimiliki oleh weton Senin Legi adalah murah hati, sederhana, dan kuat. Namun, sama seperti weton kelahiran lainnya Senin Legi juga memiliki beberapa sifat buruk di dalam dirinya yang tidak bisa dipungkiri, seperti mudah menilai rendah orang.

Berdasarkan kamus Primbon Jawa, seseorang yang lahir dengan weton Senin Legi memiliki watak Lakuning Angin, atau orang yang dilengkapi dengan watak seperti angin.

Maksud angin di sini adalah mereka yang memiliki weton Senin Legi memiliki karakter yang ceria dan suka membuat orang lain di sekitarnya senang dan bahagia. Selain mampu membuat bahagia orang di sekitarnya, weton Senin Legi juga umumnya terkenal sebagai sosok yang kuat.

Mereka dapat berpegang teguh dan yakin akan prinsip dan perjalanan hidupnya sendiri. Maka dari itu, salah satu sifat buruk dari Senin Legi adalah cenderung tidak mudah mempercayai setiap perkataan yang dikatakan oleh orang lain.

Lantaran sulit mendengarkan perkataan orang lain, Senin Legi adalah sosok yang paling sulit jika diajak untuk bertukar ide. Dalam hal pekerjaan, weton Senin Legi cocok untuk bekerja pada bidang yang berkaitan dengan sosial, perdagangan, dan kemasyarakatan.

Bukan tanpa sebab, beberapa bidang pekerjaan tersebut cocok untuk weton Senin Legi karena kemampuan mereka untuk bergaul dan bersosialisasi dengan orang baru.

Beberapa jenis pekerjaan yang cocok untuk Senin Legi adalah pedagang, PNS, pengusaha, dan juga karyawan. Sementara dalam urusan percintaan, weton Senin Legi diramalkan cocok menjalin hubungan dengan seseorang yang memiliki neptu antara 10 maupun 15.

Kedua neptu tersebut merupakan orang-orang yang lahir pada hari Jumat Wage, Selasa Pon. Rabu Kliwon, Minggu Legi, dan Kamis Pon.

Jika Senin Legi menjalani hubungan dengan salah satu weton tersebut, hubungan mereka diprediksi akan bahagia, tentram, dan langgeng hingga maut memisahkan.

Adapun dalam urusan rezeki, weton Senin Legi memiliki keberuntungan yang baik. Karena orang yang lahir dengan neptu 9 diprediksi dapat berkecukupan dan tidak kekurangan bahkan sebelum menginjak usia 30 tahun.

Hal ini terjadi karena kemampuan weton Senin Legi dalam mengatur keuangan dan menghemat segala pengeluaran yang tidak dibutuhkan.

Baca artikel Selengkapnyahttps://www.detik.com/jatim/budaya/d-7426323/kalender-jawa-1-suro-2024-lengkap-dengan-wetonnya

Artikel ini telah dibaca 87 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Dimakamkan di Mayong, Ini Kisah Raden Ayu Mas Semangkin Sang Senopati Perang Lereng Muria

12 Juli 2024 - 13:09 WIB

Panembahan Juminah Mantingan, Murid Sunan Jepara yang Ahli Strategi Perbekalan Perang

7 Juli 2024 - 11:20 WIB

Trending di Islam Nusantara