nujepara.or.id – Wahana Pencinta Alam dan Lingkungan Hidup (Wapalhi) Fakultas Syariah dan Hukum UNISNU Jepara kembali melaksanakan kegiatan “Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara IV” (RHMPJ IV), di Pantai Kropak, Dukuh Margokerto, Desa Bondo, Kecamatan Bangsri, Jepara, pada Minggu (12/3/2021).
RHMPJ IV merupakan upaya untuk merestorasi hutan mangrove dan mencegah abrasi, serta peningkatan potensi pariwisata desa. Sebanyak 6.000 bibit mangrove jenis rhizophora ditanam di pantai Kropak, Bangsri.
Kegiatan mulia ini diikuti oleh 350 peserta yang berasal dari unsur Mapala, Sispala, Opala, komunitas kemasyarakatan, alumni dan anggota Wapalhi UNISNU, serta masyarkat sekitar pantai.
Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jawa Tengah Widi Hartanto, yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah. Dilanjutkan dengan penyerahan bibit secara simbolis dari Kepala DLHK Provinsi Jateng kepada Ketua Wapalhi UNISNU Jepara Kadhumatul Hilma.
Dalam sambutannya, Kepala DLHK Provinsi Jateng mengajak seluruh elemen untuk saling bahu membahu, bersatu padu melakukan penanaman mangrove di Pantai Kropak, Bangsri.
“Yang penting kemudian adalah memasyaratkan daya guna tanaman mangrove secara maksimal, hal itu diawali dengan ngopeni, minimal melakukan penanaman, kemudian memantau perkembangan mangrove, di sinilah perlunya kerja sama dengan masyarakat sekitar. Harapannya mereka ikut serta menjaga atau bahkan menambah jumlah mangrove,” pesannya.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Dekan FSH UNISNU, CDK Wilayah II DLHK Jateng, DLH Jepara, Basarnas Jepara, Petinggi Desa Bondo, Kabag Log Polres Jepara, anggota Koramil 07/Bangsri, dan Ketua RT/RW setempat.
Wakil Dekan FSH UNISNU, Hudi, menjelaskan bahwa Wapalhi secara rutin melakukan kegiatan penanaman tiap tahunnya, mulai dari PLM (Penghijauan Lereng Muria) ataupun RHMPJ (Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara).
“Ini merupakan bagian dari tugas, menjaga hubungan dengan Tuhan, dengan manusia, dan dengan alam. Maka dengan ikut andil dalam kegiatan ini berarti kita tengah mengimplementasikan nilai hablum minal alam,” ungkapnya
Sementara itu, Ketua Wapalhi Kadhumatul Hilma menjelaskan bahwa sebelumnya di pantai Koprak, Bangsri sering terkena abrasi dan rob, bahkan rob yang terjadi sampai menggenangi lahan produktif warga.
“Harapan kami dengan adanya kegiatan penanaman mangrove dapat mengurangi potensi bencana yang mungkin terjadi, juga dapat menjadi pemantik bagi banyak pihak agar lebih peduli terhadap kelestarian mangrove,” jelasnya.
RHMPJ IV merupakan kelanjutan dari kegitan sebelumnya yang sukses melaksanakan Revitalisasi Hutan Mangrove Pesisir Jepara sebanyak tiga kali di desa Bulak Baru, Kedung, Jepara, pada tahun 2017, 2020, dan 2021.
Kegiatan penanaman bukanlah menjadi hal baru bagi Wapalhi UNISNU, sejak tahun 2005 sudah rutin melaksanakan penanaman, namun konsentrasi pada mangrove dimulai sejak tahun 2017. (B3/UNISNU)