Menu

Mode Gelap
Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025 Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader Majelis An-Nahdloh Gus Nasrul, Himpun Kurban dari Luar Daerah Dibagikan di Jepara

Esai · 1 Apr 2022 15:03 WIB ·

Inspirasi Tradisi Budaya Nusantara Sambut Bulan Suci


 Inspirasi Tradisi Budaya Nusantara Sambut Bulan Suci Perbesar

                      Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Nusantara memang fenomenal. Para pemangku agama di Nusantara memiliki kecerdasan yang luar biasa di dalam memahami teks teks dalil yang tidak hanya dimaknai secara tekstual atau kontekstual saja.
Namun lebih jauh dari itu semua adalah mampu dimaknai dan dipahami menjadi sebuah tradisi  budaya. Salah satu contohnya adalah terkait cara menyambut bulan suci Ramadan.
Ada sebuah hadits tentang kegembiraan menjelang dan menyambut datangnya Ramadan;
“Man fariha bidukhuli romadhon, harramallahu jasadahu alan-niron”.
Kata  “fariha” kebanyakan dari kita secara tekstual dimaknai “senang, cerah, ceria, bahagia”.
Berbeda halnya  makna yang dielaborasi oleh para pendahulu kita bahwa makna kata “fariha” menjadi sangat fenomenal, mencerahkan dan inspiratif yaitu cerah, ceria, dan bahagia” secara bersama sama yang kemudian membentuk sebuah tradisi budaya menjelang dan menyambut bulan suci Ramadan seperti “dandangan”, “dogderan” dan tradisi lainnya menjelang untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadan di se-antero Nusantara.
Makna teks dalil seperti diatas merupakan  sebuah “kecerdasan” yang mumpuni baik secara pribadi,  sosial sekaligus budaya  bagi pencetusnya.
Sebab makna dan pemahaman tersebut tidak hanya dinikmati oleh pribadinya sendiri melainkan dinikmati oleh semua orang baik yang “sungguh sungguh menegaskan hati, jiwa dan fikirannya untuk menapaki Ramadan maupun yang “nddangtek” saja. Bahkan juga bisa dinikmati oleh berbagai kalangan termasuk lintas agama. Sungguh menakjubkan bukan?
Nah, kita yang hidup di zaman sekarang yang “cekak” ilmu,  bersosial dan berbudaya yang merasa memiliki “teks  dalil ” tanpa mampu memahami “makna teks dalil” yang  “muqtadhol maqam wal hal” dengan “engkeknya” mengatakan: dogderan bidengah, dandangan bidengah dan sejenisnya  padahal dandangan, dogderan dan lainnya adalah sebuah kemampuan dan kecerdasan dalam memaknai dan memahami teks dalil yang fenomenal, mencerahkan dan inspiratif.
Ekspresi kebahagian kita menyambut  datangnya bulan suci Ramadan akan memberikan inspirasi banyak hal, jika kita mau dan mampu memaknai dan memahaminya secara cerdas.
Mari kita sambut bulan suci Ramadhan dengan penuh keceriaan dan kasih sayang terhadap sesama.
*Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara
*Dewan  Fatwa Kebangsaan Petanesia Jepara
Artikel ini telah dibaca 131 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tak Punya Lapangan, Warga Perum Kuwasharjo Gelar Upacara di Pos Ronda

18 Agustus 2025 - 07:31 WIB

Bronze Medal Diraih Mahasiswa UNISNU Jepara pada Japan Design, Idea & Invention Expo 2025

7 Juli 2025 - 19:58 WIB

Mahasiswa UNISNU Sabet 2 Emas, Perak dan Perunggu pada Indonesia Challenge Taekwondo Championship 2025 Kemenpora RI

6 Juli 2025 - 13:14 WIB

Jelajah Turots Nusantara akan Dimulai dari Masjid Menara Kudus

5 Juli 2025 - 17:39 WIB

Workshop Public Speaking Pungkasi Rangkaian Harlah Muslimat NU Cabang Jepara ke-79, Diproyeksikan Tingkatkan Kualitas Kader

30 Juni 2025 - 20:50 WIB

Suasana Workshop Public Speaking Muslimat NU Jepara yang digelar di Mutia Vie Cafe & Resto, Senenan, Tahunan, Jepara, Sabtu (28/6/2025).

Ranting NU Demangan Catatkan Sejarah, Lantik Tiga Banom Sekaligus dalam Acara Lailatul Ijtima’

27 Juni 2025 - 11:45 WIB

Trending di Headline