Menu

Mode Gelap
Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng Pengajian Umum Gus Muwafiq, Sedekah Bumi Desa Tanjung Jepara

Kabar · 10 Nov 2019 11:23 WIB ·

Gemuruh Shalawat dan Genderang Rebana dari Madrasah Matholi’ul Huda


 Gemuruh Shalawat dan Genderang Rebana dari Madrasah Matholi’ul Huda Perbesar

Peringatan Maulid Nabi di Madrasah Matholi’ul Huda Bugel. (Foto: Ali Maftukin)

nujepara.or.id – Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Yayasan Matholi’ul Huda Bugel Kedung Jepara mengintruksikan kepada semua siswa untuk melaksanakan kegiatan Maulid Nabi pada Ahad (10/11/2019). Hal itu sudah menjadi tradisi rutin di semua Lembaga di bawah naungan Yayasan Matholi’ul Huda Bugel.

Pihak yayasan mengemas acara Maulid dengan Upacara Bendera pada pukul 07.00. Karena peringatan maulid nabi merupakan perayaan yang harus dirayakan secara maksimal, baik formal maupun non formal. Hal itu perlu karena yang diperingati adalah sosok pemimpin umat islam seluruh dunia. Kebetulan juga tanggal 10 November adalah hari pahlawan Nasional. Sehingga sangat wajar jika acara maulid nabi dan hari pahlawan Nasional dikemas dengan upacara bendera.

Setelah acara bendera, masing siswa kembali ke kelas untuk setting kelas agar bisa digunakan untuk duduk lesehan bersila. Namun ada yang beda pada peringatan maulid kali ini. Tidak seperti peringatan maulid nabi pada tahun-tahun sebelumnya, kali ini selain menata kursi dan bangku, pengurus kelas juga mulai memasukkan sound sistem, microphone dan seperangkat alat rebana ke dalam kelas.

Guru yang saat itu memperhatikan, hanya bisa tersenyum tanpa kata. Tak ada intruksi, tak ada pula larangan. Hingga masing- kelas telah siap dengan perangkat rebana dan sound sistem-nya.

Tepat pukul 10.00 acara Maulid Nabi pun dimulai, masing-kelas kini telah heboh dengan gemuruh suara shalawatan dan pukulan terbang, jidur, icik-icik dan lainnya. Suasana Matholi’ul Huda yabg terdiri 4 komplek gedung 3 lantai yang terdiri dari 60 ruang kelas Mts dan MA yang awalnya biasa saja, menjadi ramai penuh dengan suara gemuruh shalawatan dan genderang rebana dari masing-masing kelas.

Semarak Maulid Nabi di madrasah Matholi’ul Huda Bugel.

H. Sarwadi selaku kepala madrasah mengatakan pihaknya hanya memfasilitasi konsumsi dengan memberi dana Rp100.000 per kelas, adapun bentuk acara diserahkan kepada kelas masing-masing. Namun pada praktiknya ternyata masing-masing kelas menyiapkan rebana dan sound sistemnya.

“Kami tak melarang, Kami justru menjadi sadar bahwa sesungguhnya murid Matholi’ul Huda memang benar-benar bisa menghayati Maulid nabi dalam bentuk semangat bershalawat. Insyaallah untuk tahun-tahun berikutnya akan kami kemas dengan kreatifitas yang lebih baik,” ujarnya.

Melinda, salah satu siswi MA juga berkomentar. “Awalnya kami menyiapkan acara hanya membaca albarzanji. Namun beberapa hari sebelum hari H kami mendengar obrolan kelas lain akan mengemas maulid nabi dengan shalawat diiringi rebana. Hal itulah yang kemudian menjadi motivasi kami untk mengemas maulid nabi dengan shalawat diiringi rebana pula. Dan ternyata kelas-kelas lain juga mempunyai motivasi yang sama. Hingga pada praktiknya setiap kelas menyiapkan hal yang sama yaitu bershalawat diiringi rebana juga,” jelasnya.

Ustad Kasio, pembina IPNU/IPPNU mencatat bahwa di antara 60 kelas yang terdiri dari MTs 30 ruang kelas dan MA 30 ruang kelas, sebanyak 50 kelas kompak maulid nabi dengan kemasan Shalawat dan diiringi rebana. Sedangkan 10 ruang kelas tanpa rebana. Itu pun disebabkan karena kelas tersebut telat usaha mencari pinjaman alat rebana. Pada akhirnya mereka hanya melaksanakan intruksi apa adanya tanpa iringan rebana. (am)

Artikel ini telah dibaca 11 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng

6 Desember 2024 - 14:16 WIB

“Thoriqoh Al Mu’tabaroh Itu Semuanya dari Nabi, yang Beda Hanya Faidnya” Pesan Kiai Masduqi Saat Manaqib Kubro, Istighotsah dan Temu Mursyid di Ponpes Mangunan

2 Desember 2024 - 18:01 WIB

Manaqib Kubro Idaroh Syu'biyah Jatman Kabupaten Jepara digelar di Ponpes An-nur Mangunan Tahunan Jepara, Minggu (1/12/2024)

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Trending di Headline