nujepara.or.id – Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Anak Cabang Nalumsari menggelar kegiatan halal bi halal Idul Fitri 1444 H, Ahad sore (14/5/2023). Kegiatan yang diselenggarakan di Cafe Basecamp 37 Daren Nalumsari itu, dihadiri sekitar 20-an alumni kader dan aktivis PMII.
Menariknya sebagai sebuah ikatan alumni, IKA PMII Nalumsari menyatukan kader lintas kampus serta lintas provinsi. Setidaknya ada alumni dari IAIN Kudus, Universitas Muria Kudus, UIN Jakarta, Universitas Diponegoro Semarang, UNISNU Jepara, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UIN Semarang, dan Universitas Wahid Hasyim Semarang.
Profesi yang kini digeluti para alumni ini juga beragam. Mulai dari penyelenggara pemilu, pengawas pemilu, akademisi, birokrat, pelaku UMKM, pelaku sektor pembiayaan umat, dan sejumlah profesi lain.
Ketua IKA Nalumsari Kholid Wardana menyampaikan, hal terpenting dalam wadah ikatan alumni adalah komunikasi dan silaturrahim. Alumni PMII asal IAIN Kudus itu menambahkan bahwa garis koordinasi sesama ikatan menjadi penting, terutama sinergi dengan IKA Cabang Jepara.
Ke depan, pihaknya akan mengkonsolidasi secara internal sekaligus pendataan kembali sejumlah alumni di Nalumsari. Langkah demikian mesti ditempuh karena aktivitas yang kini digeluti para alumni tidak semuanya berada di lingkaran jajaran pengurus NU atau NU struktural.
“Ada juga yang beraktivitas di lingkaran NU kultural. Para alumni PMII ini harus disatukan. Kalau itu terjadi maka akan jadi kekuatan besar untuk kemandirian jam’iyah serta keberjamaahan NU,” ujar Kholid Wardana.
Sementara itu, Ketua IKA PMII Cabang Jepara Kusdiyanto menekankan perlunya alumni berdikari serta memiliki badan usaha mandiri. Langkah itu sudah menjadi keputusan hasil rapat koordinasi di tingkat Cabang bahwa alumni mesti mengambil peran dalam kemandirian ekonomi.
Sebagai bagian strategi menuju kemandirian ekonomi, dalam rentang tiga bulan ke depan direncanakan IKA PMII Jepara sudah memiliki badan usaha yang didanai dari sharing modal alumni.
“Badan usaha tentu banyak sekali modelnya, bisa usaha di bidang kesehatan, pembiayaan ekonomi umat, pengembangan jalur pendidikan menuju perguruan tinggi, dan lainnya,” tandasnya. (Kholidin)