Menu

Mode Gelap
Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng Pengajian Umum Gus Muwafiq, Sedekah Bumi Desa Tanjung Jepara

Kabar · 2 Feb 2018 10:01 WIB ·

Ini Alasan NU Tetap Eksis di Usia 92 Tahun


 Ini Alasan NU Tetap Eksis di Usia 92 Tahun Perbesar

Jepara – Pengajian umum dalam rangka Harlah NU ke-92 yang dihelat MWCNU Kecamatan Jepara di Gedung Wanita Jepara, Rabu (31/1/2018) kemarin yang sedianya dihadiri Ketua Umum PBNU. Karena Kiai Said berhalangan hadir diwakili Katib Syuriyah PBNU, KH. Mujib Qolyubi.
Dalam paparannya Kiai Mujib menyatakan di usia NU 92 tahun tetap eksis jika tidak didorong oleh local wisdom (kearifan lokal) dan para auliya tidak akan mungkin eksis sampai sekarang.
“Mari kita kirim surat al fatihah untuk Mbah Hasyim dan pembawa NU di daerah yang babat alas berdirinya NU,” ajaknya kepada ribuan jamaah yang hadir.
Dalam kegiatan yang dihadiri Pengurus NU beserta Banomnya, Forkompinda, Kemenag, PD Muhammadiyah Jepara dan sekolah negeri – swasta di lingkungan Kecamatan Jepara itu dirinya menjelaskan alasan Negara Indonesia tetap damai sedangkan 5 negara timur tengah gaduh dan tak kunjung tenang.
Kelima Negara Timur Tengah yang kiai maksud adalah Afganistan, Somalia, Syria, Iran dan Yaman. Kesempatan itu ia menjelaskan bahwa Ulama Timur Tengah hanya memperjuangkan kepentingan agama tanpa mementingkan kepentingan negaranya.
“Muslim ya muslim, aswaja ya aswaja tetapi mereka tidak menanamkan cinta agama dan cinta negara,” jelasnya.
Kiai Mujib mengutip dawuh mantan Rais Aam PBNU, KH Bisri Mustofa siapa yang lahir di Indonesia hendaknya mengikuti aswaja annahdliyah. “Cinta tanah kelahiran dulu baru agama,” tandasnya.
Ditegaskannya, Indonesia bukan negara agama juga bukan negara sekuler. Jika menurut guyonan Gus Dur, sambungnya Indonesia negara tidak tidak.
Meski begitu semboyan hubbul wathan minal iman, cinta tanah air adalah sebagian dari iman yang dicetuskan KH Wahab Hasbullah masih bergelora sejak dulu sampai sekarang.
Alasan yang kedua masih menurutnya, NU berkembang di Indonesia karena jasa kiai dan mengikuti jejak para wali. Dirinya menyampaikan apa yang disampaikan sejarahwan NU, Agus Sunyoto bahwa Islam masuk ke Indonesia hanya butuh waktu 50 tahun tanpa mengubah apa pun tradisi yang budaya yang ada di Indonesia.
“Ini karena Islam masuk ke Indonesia tidak dengan kekerasan,” tandasnya.
Selain itu sebutnya kekuatan NU juga ada pada sanad sampai pada Imam Syafii.
Pengajian umum tersebut merupakan pamungkas dari serangkaian kegiatan harlah NU ke-92 yang digelar MWCNU Jepara. Pengajian itu semarak saat paduan suara Muslimat NU Ranting Wonorejo Kecamatan Jepara memimpin lagu Indonesia Raya, Mars Jepara dan Ya Lal Wathan. (sm)

Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Mahasiswa PAI UNISNU ikuti Kuliah Komparasi Aswaja Komunitas Muslim di Negeri Beruang Merah, bareng Dr. Amy dari PCINU Federasi Rusia

13 Desember 2024 - 10:01 WIB

Tanggap Bencana, PCNU Jepara Gelar Rakor, Jalin Sinergi dengan Pemerintah dan Elemen Lainnya

9 Desember 2024 - 22:41 WIB

Jajaran NU - Peduli Bencana PCNU Jepara menggelar rakor seiring potensi terjadinya bencana imbas hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara dalam beberapa hari terakhir.

Belajar dari Kasus Gus Miftah : Dakwah Harus Mengutamakan Akhlak

6 Desember 2024 - 14:57 WIB

Arafani, Mahasiswi UNISNU Sabet Prestasi di Lomba Esai Hari Santri Lakpesdam PWNU Jateng

6 Desember 2024 - 14:16 WIB

“Thoriqoh Al Mu’tabaroh Itu Semuanya dari Nabi, yang Beda Hanya Faidnya” Pesan Kiai Masduqi Saat Manaqib Kubro, Istighotsah dan Temu Mursyid di Ponpes Mangunan

2 Desember 2024 - 18:01 WIB

Manaqib Kubro Idaroh Syu'biyah Jatman Kabupaten Jepara digelar di Ponpes An-nur Mangunan Tahunan Jepara, Minggu (1/12/2024)

Haul Sultan Hadlirin Mantingan ke-491, Prof KH. Said Aqil Siradj Ingatkan NU sebagai Benteng Akidah Aswaja

19 November 2024 - 02:00 WIB

Trending di Headline