nujepara.or.id – Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Jepara KH. Charis Rohman menginginkan pengurus dan kader Ansor di Kuta Ukir tahu dan faham arah organisasi. Sebab jika berpijak langkah itu maka gerakan yang dilakukan Ansor Jepara lebih terarah dan sesuai dengan garis perjuangan NU.
Hal ini disampaikan Kyai Charis Rohman saat kegiatan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) I PC GP Ansor Jepara dan pengukuhan Majelis Dzikir dan Sholawat (MDS) Rijalul Ansor yang digelar di Pondok Pesantren (Ponpes) Balekambang, Minggu (27/3/2022).
Kegiatan yang mengangkat tema “Merawat Tradisi, Mengawal Kaderisasi dan Mentransformasi Gerakan di Era Disrupsi” ini dihadiri Asisten 1 Dwi Riyanto yang mewakili Bupati Jepara Dian Kristiandi dan juga kader Ansor se-Kabupaten Jepara.
“Saya tidak ingin ada kader Ansor yang kesana kemari tidak tahu tujuan atau hanya ingin ikut-ikut saja. Sudah bukan saatnya Ansor itu hanya ikut kyai, tetapi harus mengerti arah kyai mengajak kami kemana,” tutur Kyai Charis Rohman.
Pengasuh Ponpes Balekambang KH. Ma’mun Abdullah Hadziq juga menitipkan pesan yang sama. Kyai Ma’mun tak ingin Ansor mudah goyah dan tidak solid hanya karena hal-hal kecil.
“Saya ingin Ansor bersatu. Agar kita utuh dan kuat, ” pesan Mbah Ma’mun.
Sementara itu, Dwi Riyanto yang mewakili Bupati Jepara mengapresiasi kegiatan yang digelar Ansor. Ia berharap hal-hal yang dirumuskan Ansor Jepara itu memiliki sandaran hukum dan juga arah yang sama dengan para kyai NU.
Ketua PC GP Ansor Jepara, Ainul Mahfudh mengatakan kader di tingkatan kecamatan hingga desa, memiliki tiga tugas pokok. Yakni menjaga kondusivitas lingkungannya, menjaga konsensus bangsa yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan UUD 45.
Menurutnya, jika ada kelompok yang ingin merusak Indonesia maka menjadi tugas kader Ansor untuk melawanya. Jika ada kebijakan pemerintah yang tidak pro terhadap masyarakat maka tugas Ansor mengingatkan dengan cara-cara yang baik.
Ainul Mahfudh juga menginginkan agar kader Ansor Jepara terus melakukan inovasi, terlebih dalam era disrupsi teknologi seperti sekarang ini. Menurutnya dibutuhkan kreativitas dalam berbagai bidang agar sebuah organisasi tetap eksis.
“Organisasi atau entitas yang besar tidak menjamin mampu bertahan jika tak melakukan inovasi,” tandasnya.