JEPARA (nujepara.or.id) – Galon yang sekali pakai sering terabaikan dan cenderung mencemari lingkungan. Hal ini menginisiatif Mahasiswa KKN Unisnu angkatan ke-XVII Desa Ngabul untuk menyulap galon bekas menjadi pot tanaman. “Kebiasaan menggunakan galon sekali pakai bisa berdampak mencemari lingkungan bila tidak kita reduksi dengan cara memanfaatkan kembali menjadi sesuatu yang bermanfaat, seperti kita kreasikan menjadi pot tanaman,” ujar Nurul Ayatina mahasiswa KKN Unisnu Desa Ngabul. Sebanyak 15 mahasiswa KKN dan ibu-ibu PKK Desa Ngabul mengkreasikan galon bekas menjadi pot di Balai Desa Ngabul (22/8-2024).
Kegiatan ini direspon baik oleh Sri Reknawati Ketua PKK Desa Ngabul. “Kegiatan ini sangat baik bagi kami karena terkadang kami kurang menyadari bahwa penggunaan galon sekali pakai ternyata bisa menimbulkan gunung sampah karena menumpuk,” ujarnya.
KKN Unisnu sebagai pendamping peserta PKK dalam pembuatan pot dari galon bekas membagi peserta menjadi 7 kelompok dengan anggota 4 orang. Yawana sebagai instruktur kegiatan pendampingan memotivasi peserta untuk tidak takut berkreasi. “Jangan takut untuk mencoba kombinasi baru. Misalnya, botol plastik bisa dibentuk sedemikian rupa lalu dihias dengan lapisan cat berwarna agar tampil lebih menarik,” ucapnya sambil menunjukkan contoh hasil karyanya.
Sementara itu, Siti peserta PKK merasa senang mendapatkan pengalaman baru dari kegiatan ini. “Ternyata barang-barang bekas di rumah bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan indah. Ini menjadi pengalaman baru bagi saya, dan saya pasti akan mencoba membuat lebih banyak lagi di rumah,” ujarnya dengan senyum bangga.
Menurut Wahyu Wulansari mahasiswa KKN Unisnu sekaligus instruktur mendampingi Yawana menyampaikan pentingnya menjaga lingkungan tetap bersih dengan melakukan langkah kecil. “Dengan menyulap barang bekas, kita bisa mengurangi sampah dan membantu menjaga lingkungan. Langkah kecil ini bisa berdampak besar jika dilakukan secara terus-menerus,” pungkasnya.
Alvaros/Wiwik KKN Unisnu ke-XVII Desa Ngabul