nujepara.or.id – Lembaga Takmir Masjid (LTM) Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menggelar rapat koordinasi dan sosialisasi digitalisasi data masjid NU se-Jawa Tengah pada Selasa (20/12/2022). Acara yang berlangsung di aula gedung PWNU Jawa Tengah tersebut dihadiri 36 LTM PCNU dari berbagai daerah se-Jawa Tengah.
Wakil Ketua PWNU Jateng, Prof Musahadi dalam sambutannya mengatakan realitas perkembangan dunia yang semakin maju membuat masyarakat harus lebih adaptif dan responsif.
“Dunia kita sudah mengalami lompatan lompatan teknologi yang luar biasa,” katanya saat membuka acara rapat koordinasi dan sosialisasi digitalisasi data masjid NU se-Jawa Tengah.
Saat hidup di era digital, kata dia, segala sesuatunya harus dilakukan pendataan secara baik. Jika hal itu dilakukan, maka pekerjaan manusia akan terbantu.
“Kita berada di era big data, era Artificial Intelligence. Maka perlu pendataan yang lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, ketua panitia acara Ismail Marzuki menyebut NU sebagai organisasi islam di indonesia harus mampu merespon perubahan zaman yang semakin maju. Caranya, kata dia dengan membangun kesadaran tentang pentingnya digitalisasi.
“NU harus merespon perkembangan zaman termasuk di dalamnya adalah digitalisasi data masjid,” katanya di sela acara.
Menurutnya, digitalisasi data masjid penting dilakukan mengingat masjid-masjid di bawah naungan NU belum terdata secara rapi.
“Melalui acara ini agar data menjadi satu pintu. Karena selama ini, data masjid masih banyak versi. Nanti kan didata termasuk nama dan alamat masjid secara rinci,” jelasnya.
Langkah yang ditempuh LTM mendapat restu dari Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim. Dalam pemaparan materinya, pria yang akrab disapa Gus Huda mendukung penuh upaya LTM NU dalam melakukan digitalisasi data masjid NU se-Jawa Tengah.
“Kalau segera dilaksanakan saya tidak pesimis. Saya kira dalam waktu satu bulan sudah selesai,” tandas Gus Huda.
Berita ini sudah tayang di