nujepara.or.id – Majelis Zikir dan Shalawat “Padang Mbulan” hasil kerjasama Pesantren Nailun Najah As Salafy Desa Kriyan dengan Polsek Kalinyamatan sudah berlangsung 3 kali.
Kegiatan yang diikuti warga NU, IPNU, Ansor, Banser, pesantren, seniman, budayawan dan masyarakat ini dipusatkan di Mushala Polsek Kalinyamatan.
Pengasuh Pesantren Nailun Najah As Salafy, Gus Muhammad mengatakan wirid Padang Mbulan setiap tanggal 13-15 bulan qamariyah bertempat di pesantren. Adapun tanggal 21 qamariyah di Mushala Mapolsek Kalinyamatan.
“Kegiatan rutin ini berawal dari keresahan saya melihat situasi dan kondisi negara, lalu saya diutus oleh salah seorang guru Mursyid Thariqah Qadiriyah Wa Naqsabandiyah untuk dapat mengumpulkan 40 orang dari segala unsur lapisan masyarakat untuk diajak duduk bersama beristighatsah,” katanya.
Putra almarhum Kiai Suhaimi itu menjelaskan kegiatan di Mushala Polsek, karena menurutnya perlu adanya pendekatan emosional dengan penegak hukum. “Kepolisian saat ini sudah sangat akrab dengan masyarakat. Tidak seperti zaman orba yang terkesan tertutup, angker, dst,” akunya.
Di sela-sela Majelis Zikir dan Shalawat, Rabu (27/3) malam kemarin pihaknya menambahkan setelah wirid dilanjutkan dengan dialog interaktif tentang hukum misalnya bagaiman mengatasi korban kecelakaan, mengatasi hoaks, mengatasi penipuan online. “Sehingga yang ikut dapat wawasan tentang hukum,” lanjutnya.
Adapun wirid yang dibaca tambah pengurus Jatman itu adalah membaca shalawat dari seorang guru mursyid tarekat, Syekh Achmad Syakir Ibnu Muhammad Baalawi Ungaran dengan membaca shalawat 2100 kali dan ditutup dengan mahallul qiyam.
Kapolsek Kalinyamatan, IPTU Sumardi mendukung acara tersebut. “Kami berharap acara tersebut ditingkatkan utamanya untuk mengeratkan hubungan kepolisian dengan masyarakat,” imbau Sumardi didampingi AIPDA Turmudzi, Kanit Intelkam Polsek Kalinyamatan. (ip)