Menu

Mode Gelap
Ngaji Burdah Syarah Mbah Sholeh Darat (25) NU Peduli Bersama Kemenag Jepara Salurkan Bantuan Bagi Warga Dorang Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan? Mbah Dimyathi: Jadi Wali Itu Mudah, Ngaji Lebih Sulit!! Ngaji Burdah syarah Mbah Sholeh Darat  ( 2 )

Headline · 5 Apr 2024 12:54 WIB ·

Memaknai Mudik: Sebagai Tradisi dan Ajaran Silaturahmi


 ilustrasi Perbesar

ilustrasi

nujepara.or.id. – Lebaran Idul Fitri tinggal menghitung hari. Mudik telah menjadi tradisi dalam perayaan Idul Fitri khususnya di Indonesia, begitu juga di Jepara, Jawa Tengah. Walaupun mudik merupakan rutinitas tahunan atau tradisi tahunan, tetapi mudik sebenarnya bukan hanya tradisi. Mudik merupakan aktifitas sosial yang memiliki spirit, semangat keagamaan yaitu silahtuhrahmi.

Tradisi bersilaturahmi menjadi kekhasan dengan momen Idul Fitri. Mudik merupakan fragmen penjaga warisan historis yang dimulai dari kelompok sosial yang paling kecil, yakni keluarga. Silaturahmi antar anggota keluarga biasanya diiringi dengan motif pengenalan terhadap keteladanan yang coba disampaikan dari anggota keluarga yang lebih tua ke yang lebih muda. Keindahan bersalaman atau sungkem bagi yang muda ke yang tua sangat kental sekali di Jepara.

Tidak heran warga Jepara yang merantau (istilah orang yang bekerja diluar kotanya) pasti pulang atau mudik ketika menjelang Idul Fitri. Walaupun dia bekerja di luar negeri sekalipun. Pesan para sesepuh adalah “sak adoh-adohe olehmu merantau nang, lek bodo mulio” (sejauh-jauhnya kamu merantau, maka kalau hari raya pulanglah). Spirit silatuhrami ternyata adalah ajaran Islam.

Dalam hadis di jelaskan yang artinya: “Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi, dan barangsiapa beriman kepada Allah dan hari Akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam” (HR Bukhari).

Dari hadis tersebut menunjukan perintah untuk menyambung silatuhrahmi, dan terus menjaga kekerabatan. Selain untuk bersilatuhrami, momen mudik juga diisi dengan berziaroh ke makam pendahulu. Ini menunjukan mudik merupakan kegiatan yang memiliki dimensi sosial dan spritual yang sudah mengakar kuat khususnya di masyarakat Jepara. Semoga kita semua senantiasa menjaga jalinan silatuhrahmi terhadap keluarga dan juga sesama.

Penulis: Ali Mustofa, Warga Jepara, Dewan Pengarah LTN NU Diwek Jombang, Dosen STIT Al Urwatul Wutsqo Jombang.

Artikel ini telah dibaca 40 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Kartini dan Pergeseran Fashion Perempuan

23 April 2024 - 13:58 WIB

Kritis, Kelahiran Anak Muslim Indonesia Melambat

5 April 2024 - 16:10 WIB

Tidak Pandang Suku, Agama dan Ras, NUPB Jepara Siap Bantu Korban Bencana

31 Maret 2024 - 21:57 WIB

Cinta Tanah Air Perspektif Maqashid Syariah

31 Maret 2024 - 11:11 WIB

Akulturasi Budaya Islam-Jawa Lewat Pujian Ba’da Tarawih

30 Maret 2024 - 01:51 WIB

Menyingkap Makna Perintah Membaca dalam Al-Qur’an

24 Maret 2024 - 11:48 WIB

Trending di Esai