Menu

Mode Gelap
Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

Headline · 6 Mar 2025 09:53 WIB ·

MWC NU dan Forkopimcam Tahunan Kembali Selenggarakan Ngaji Bareng, Ini Ramadan Ketiga


 MWC NU dan Forkopimcam Tahunan Kembali Selenggarakan Ngaji Bareng, Ini Ramadan Ketiga Perbesar

nujepara.or.id – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Tahunan dan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan Tahunan Kabupaten Jepara kembali menyelenggarakan kegiatan Ngaji Bareng di Musholla Kecamatan Tahunan Jepara, Rabu (5/3/2025). Ini merupakan Ramadan ketiga diselenggarakannya Ngaji Bareng.

Ngaji Bareng di Bulan Ramadan ini didahului dengan shalat dzuhur berjamaah dan dilanjutkan kajian fiqih puasa oleh Kiai Muhammad Rosif Arwani yang membedah kitab Bahjatul Wasail karya Syaikh Nawawi Al Bantaniy.

Hadir dalam kajian pertama ini antara lain: Camat Tahunan Nuril Abdullah, S.STP, MM, Danramil/ 11 Tahunan Lettu inf Edi Sulistiyono, SH dan Kapolsek Tahunan AKP Ginyono serta puluhan staf dan anggota.

Dalam sambutannya, Camat Tahunan Nuril Abdullah mengatakan Bulan Ramadan merupakan waktu yang tepat untuk memperbaiki diri, instropeksi diri dan memperkuat pemahaman tentang agama.

“Kami, Forkopimcam Tahunan bersama MWC NU Tahunan mengadakan Sholat Dzuhur berjamaah dan Ngaji Bareng di Musholla Kecamatan Tahunan, di samping untuk menambah ilmu, kegiatan ini juga sarana mempererat silaturahim antara ulama dan umaro yang sangat dibutuhkan dalam membangun Kecamatan Tahunan khususnya dan Kabupaten Jepara pada umumnya”, ungkap Nuril.

Sementara itu, Kiai Rosif Arwani dalam uraiannya menyebutkan bahwa puasa adalah perintah Allah yang diwajibkan untuk hambanya yang beriman sejak mulai umat terdahulu.

“Hanya saja beda waktu dan lamanya puasa, seperti: puasa masa Nabi Nuh AS selama satu tahun, puasa Nabi Daud AS satu hati berpuasa satu hari berbuka”, lanjut Kiai Rosif.

“Adapula Nabi yang disyariatkan berpuasa 50 hari dan ada yang satu bulan saja, seperti puasanya Nabi Isa AS dan Nabi Muhammad SAW”, kata Kiai Rosif.

“Salah satu metode untuk menyempurnakan pahala puasa yang kita jalankan sebagaimana disebutkan dalam Bahjatul Wasail karya Syaikh Nawawi Albantaniy ini adalah menjaga 7 anggota dari kemaksiatan”, lanjut Kiai Rosif, pengasuh pondok pesantren An Nur Mangunan Tahunan Jepara.

“Kita harus bisa menjaga lisan dari ghibah, dusta dan berbohong, menjaga mata dari melihat sesuatu yang diharamkan, menjaga telinga dari mendengar ucapan yang diharamkan, menjaga tangan, menjaga kaki dan menjaga kemaluan”, ujar Katib Syuriyah MWC NU Tahunan.

“Dengan demikian kita bisa mendapat pahala puasa sebagaima sabda Nabi Muhammad SAW, Barangsiapa yang berpuasa karena iman dan mengharapkan pahala dari Allah maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang telah lewat”, pungkas Kiai Rosif.

Artikel ini telah dibaca 13 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU dan GP Ansor Sukosono Gelar Takbir Keliling Bersama Pemerintah Desa dengan Tema ‘Menjaga Pribadi Islami di Tengah Gempuran Teknologi’

31 Maret 2025 - 23:46 WIB

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Momen GP Ansor Ranting Demangan Santuni Anak Yatim, Berbagi Kebahagiaan Jelang Lebaran

27 Maret 2025 - 23:43 WIB

Festival Thongtek dan Takbir Keliling 2025: Semarakkan Malam Lebaran di Desa Mambak

26 Maret 2025 - 18:52 WIB

LAZISNU Ranting Sukosono Ajak Relawan Berdoa Bersama dan Sambung Rasa

26 Maret 2025 - 13:10 WIB

Trending di Headline