Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)
nujepara.or.id – Ila hadhroti Nabiyyina wa Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Sayyidina Muhammadin Shollallahu Alaihi Wassallam.. Al Fatihah
Wa Ila Hadhroti Syech Abdul Qodir al Jilaniy Wa Syech Imam Abul Hasan Asy-Syadzily wa ila khadhroti min imamitthoriqoh kullihim.. Al Fatihah
Tsumma ila khadroti ahli sanadina fi kitabil burdah al Habib Abdullah al Hindwan min al Al Habib Ali As Shihab min Asy Syech Nawawi al jepara min syaikhina wa murobbi ruhina simbah Sholeh Darat ushulihi wa furu’ihi, wa ustadzihi wa muridihi wa liman atba’a ilaihi.. Al Fatihah
Tsumna ila khadhroti khusushon shohibil burdah Syech imam Abu Abdullah Muhammad bin Sa’id al Bushiriy.. Al Fatihah
Bismillahirrohmanirrohim
Nadhom
(16)
Law Kuntu A’lamu Anniy Ma Uwaqqiruhu # Katamtu Sirron Badaliy Minhu bil Katami
Jika saya tidak tahu sebelumnya akan datangnya rambut putih dan saya tdk bisa menghormati, memuliakan dan menyuguhi hidangan maka aku akan menyembunyikan rambut putihku yg akan aku semir.
Karena kalau sudah berambut putih tapi tidak taat kepada Gusti Allah SWT itu tidak patut sekali sebagaimana disebutkan dalam Hadits baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW, bahwa sesungguhnya orang yang sangat tercela adalah dimana ada orang yg sudah tua tapi masih meniru-niru perbuatan anak anak muda.
Dan sebaik-baik anak muda itu bisa meniru perbuatan orang orang tua, hal ini dapat dicontohkan yaitu tidak patut sekali orang yg sudah umur 40 tahun tetapi perilakunya seperti anak umur 15 tahun.
Adapun faidah 2 bait di atas dimulai dari “Fa Inna Ammaroty sampai bil Kitami..” Jika ada orang malas beribadah, malas taubat dan senang mengikuti hawa nafsu, maka di tulis di wadah pada hari jum’at yg dicampur dg air mawar kemudian diminumkan dg menghadap ke arah qiblat diantara shalat ashar dan maghrib.
Yang bait ini di baca berulang ulang, insya Allah orang tersebut akan tho’at kepada Gusti Allah SWT dan akan bertaubat. Wallahu A’lam.
Adapun makna dari kalimat “katamtu sirron” adalah aku menyemir rambut putihku dengan semiran warna merah maka disebut “sir” karena sebelum nampak jelas itu tidak terlihat yaitu dekatnya ajal dan kewajiban untuk secepatnya tho’at dan taubat dan inilah makna kalimat “sirron badaliy”.
Dan di dalam nadhom bait ini menunjukkan adanya hormat kepada uban yang dalam istilah-Nya Gusti Allah SWT adalah “wiqorun” yg disebut di dalam hadits yakni orang yg pertama kali disepuhkan yaitu Nabiyallah Sayyidina Ibrohim Kholilullah wa ‘ala (yang merupakan leluhur) baginda Nabi kita Sayyidina Muhammad Rasulullah SAW.
Maka beliau mengatakan, “Ma Hadza Ya Robbiy Faqolallahu Ta’ala Wiqor Ya Ibrohim. Faqola Ya Robbiy Zidniy Wiqor”
Maka pagi pagi Rambutnya Menjadi putih semua. Di dalam Hadits Qudsi Gusti Allah SWT dawuh; “Asy Syaibu Nuriy”. Jika kemudian kita sudah tidak menuruti nafsu amarah atas nasehat rambut putih, maka seakan akan Syech Imam al Bushiriy mengatakan dengan kata kata lembut, siapa pun yg siap menasehati nafsuku agar bisa mengikuti nasehat nasehat yg baik baik.
Semoga ngaji burdah pada sesi ini manfaat, barokah dan mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW fiddiniy waddun-ya wal akhiroh.. Amin Amin Amin
Bersambung..