Oleh : Kiai Hisyam Zamroni (Wakil Ketua PCNU Jepara)
nujepara.or.id – Ila hadhroti Nabiyyina wa Habibina wa Syafi’ina wa Maulana Sayyidina Muhammadin Shollallahu Alaihi Wassallam. Al Fatihah
Wa Ila Hadhroti Syech Abdul Qodir al Jilaniy Wa Syech Imam Abul Hasan Asy-Syadzily wa ila khadhroti min imamitthoriqoh kullihim. Al Fatihah
Tsumma ila khadroti ahli sanadina fi kitabil burdah al Habib Abdullah al Hindwan min al Al Habib Ali As Shihab min Asy Syech Nawawi al jepara min syaikhina wa murobbi ruhina simbah Sholeh Darat ushulihi wa furu’ihi, wa ustadzihi wa muridihi wa liman atba’a ilaihi. Al Fatihah
Tsumna ila khadhroti khusushon shohibil burdah Syech imam Abu Abdullah Muhammad bin Sa’id al Bushiriy. Al Fatihah
Bismillahirrohmanirrohim
Lanjutan syarah Nadhom (19.1)
Adapun lafald Ruh mempunyai 2 makna;
Pertama adalah “Lathifah Robbaniyah yang muncul diterowongannya Qolbul Jismaniy dan berupa Nur Ruh yg ada di seluruh badan yg disebut Hayat.
Makna kedua adl “Lathifah Robbaniyah ‘Alimah Mudrikah dari manusia yang terinspirasi dari firman Gusti Allah SWT ; Qulirruh min Amri Robbiy yg merupakan perkara luar biasa yang tidak terjangkau oleh akal manusia dan ini merupakan haqiqat dan dzat ruh.
Lafaldz “an Nafsu” mempunyai 2 makna. Pertama adalah berkumpulnya kekuatan emosi dan syahwat dalam diri manusia dan makna ini sudah populer dikalangan ahli tashowwuf atas dasar isyaroh dawuh baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW “A’da ‘Aduwwika Nafsakallatiy baina Janbaika” maknanya Adapun musuh bebuyutmu adalah nafsumu sendiri yang ada diantara dirimu sendiri.
Makna kedua an Nafsu adalah “Lathifah Robbaniyah” yaitu perbedaan itu disebabkan oleh perbedaan tingkah laku yang menurut syara’ disebut “nafsul muthmainnah”. Sedangkan yang tidak sempurna menurut syara’ disebut “nafsul lawwamah”. Sedangkan mengikuti prilaku syetan dan mengikuti ajakan syetan disebut “nafsul amarah” sebagaimana dawuh Gusti Allah SWT dari cerita tentang Nabi Yusuf AS ibna Nabi Ya’qub AS “wa maa Ubarriu Nafsiy Innannafsa La ammarotun Bissui”.
Terakhir makna al Aqlu. Makna al Aqlu itu banyak yang secara subtantif ada 2 makna;
Pertama adalah Ilmu bi Haqoiqil umur yang tempatnya di qolburrohaniy. Kedua adalah al mudrik yang menemukan banyak ilmu yaitu haqiqatnya makna al qolbu al ruhaniy sebagaimana makna dawuh baginda Nabi Muhammad SAW ” Awwalu Ma Kholaqollahu al aqlu” yang memberikan makna menjadi 4 Asma yaitu; al Qolbul Jismaniy, al Ruhul Jismaniy, an Nafsus Syahwatihi dan al ‘Ulumi. Wallahu A’lam. Semua itu tertera secara ringkas di dalam kitab Ihya ‘Ulumuddin.
Semoga ngaji burdah pada sesi ini manfaat, barokah dan mendapatkan syafaat dari baginda Nabi Muhammad Rasulullah SAW fiddiniy waddun-ya wal akhiroh. Amin Amin Amin
Bersambung.