Menu

Mode Gelap
Reuni Majelis Alumni IPNU-IPPNU Nalumsari: Menjaga Spirit Santri untuk Kemajuan Jepara Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

Headline · 18 Agu 2024 01:26 WIB ·

Ngaji Sabtu Legi Perdana, PCNU Jepara Hadirkan Gus Ghofur


 Ngaji Sabtu Legi Perdana, PCNU Jepara Hadirkan Gus Ghofur Perbesar

nujepara.or.id – Ngaji Sabtu Legi yang diselenggarakan oleh PCNU Kabupaten Jepara pada kali pertama menghadirkan Dr. KH. Abdul Ghofur Maiomen, M.A. atau yang kerap disapa dengan Gus Ghofur dari Rembang, Jawa Tengah, Jumat (16/8/2024).

Ngaji Sabtu Legi perdana ini mengusung tema Ngaji Kitab Shahih Muslim. Pelaksanaan ngaji berlangsung di Gedung MWCNU Kecamatan Kedung. Kegiatan ngaji bersama Gus Ghofur banyak dihadiri oleh santri dari berbagai wilayah di Jepara. Diantaranya dihadiri oleh jamaah dari berbagai daerah sekitar seperti wilayah Batealit, Mayong, dan Welahan.

Dalam sambutan pembukaan, KH. Charis Rohman menyampaikan kepada jamaah untuk tidak menjadi santri pedotan “sing penting ampun dados santri pedotan”. Ungkap KH. Charis Rohman.

Gus Ghofur memulai ngaji Kitab Shahih Muslim dengan diawali penjelasan tentang biografi dari Imam Muslim seorang pengarang dari Kitab Shahih Muslim. Imam Muslim memiliki nama lengkap Abul Husain Muslim bin al-Hajjaj al-Qusyairi yang lahir di Nishabur sebuah wilayah di Persia, dalam sejarah Islam kala itu dikenal dengan sebutan wara’a an nahr.

Dalam uraiannya, Gus Ghofur menceritakan bagaimana kezuhudan dari Imam Muslim. “Imam Muslim disamping seorang ulama, beliau juga seorang pedagang kain. Pada proses perjalanan jauh untuk mencari sanad hadis (rihlah tholabul hadist), Imam Muslim menggunakan biaya sendiri.

Selanjutnya disampaikan bahwa bagaimana penghormatan Imam Muslim kepada gurunya, yaitu Imam Bukhari. Sehingga Imam Muslim berkata da’ni uqobbilu rijlaka, biarkan saya mencium kaki tuan. Sebuah penghormatan yang di era sekarang mungkin sudah hilang.

Pada akhir acara, Ketua MWCNU Kedung, Kiai Moh. Afif mengucapkan terimakasih kepada seluruh panitia, dan seluruh yang mendukung dan berkontribusi dalam acara Ngaji bareng dengan Gus Ghofur yang telah terlaksana dengan lancar dan sukses.

Artikel ini telah dibaca 169 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

NU dan GP Ansor Sukosono Gelar Takbir Keliling Bersama Pemerintah Desa dengan Tema ‘Menjaga Pribadi Islami di Tengah Gempuran Teknologi’

31 Maret 2025 - 23:46 WIB

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Momen GP Ansor Ranting Demangan Santuni Anak Yatim, Berbagi Kebahagiaan Jelang Lebaran

27 Maret 2025 - 23:43 WIB

Festival Thongtek dan Takbir Keliling 2025: Semarakkan Malam Lebaran di Desa Mambak

26 Maret 2025 - 18:52 WIB

LAZISNU Ranting Sukosono Ajak Relawan Berdoa Bersama dan Sambung Rasa

26 Maret 2025 - 13:10 WIB

Trending di Headline