Menu

Mode Gelap
Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

Interaktif Ramadan · 25 Mar 2023 03:46 WIB ·

Ngaji Tematik Ramadhan, Say Hello dalam Islam


 Ngaji Tematik Ramadhan, Say Hello dalam Islam Perbesar

Oleh Kiai Hisyam Zamroni*

nujepara.or.id – Semua agama mempunyai kata “sapa pembuka” sebagai sebuah upaya saling menyapa (say hallo), mengenal (ta’aruf), memahami (tafahum) dan bahkan saling menolong (ta’awun).

Begitu pula dalam Islam juga  memiliki kata sapa pembuka yang indah dan istimewa yaitu; Assalamu ‘alaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Sapaan pembuka di atas, memiliki tiga “rasa empati” terhadap siapapun yang menjadi “subyek sekaligus obyek” saat aktivitas saling menyapa.

Pertama; saling menebar kedamaian (salam). Kedua; saling menebar kasih sayang. Dan yang Ketiga; saling menebar keterbukaan/menerima dan memberi (barokah).

Sungguh sebuah “realitas kemanusiaan” yang sangat indah dan istimewa dimana setiap mengawali “perjumpaan” ataupun awal sebuah “percakapan” dengan kalimat saling mempunyai komitmen untuk saling tersenyum renyah enjoy bahagia menebar kedamaian.

Juga kasih sayang dan keberkahan sebagai proses pembentukan perdamaian antar sesama, antar suku, antar agama, antar bangsa dan antar negara sehingga mampu mewujudkan peradaban dunia yang maju dan  mulia.

Kita harus tahu dan paham bahwa “salam” yang kita ucapkan adalah indah dan istimewa. Kita juga harus mampu membawa marwah “salam” agar ada kesinambungan saat “unjuk salam”, yang diperbincangkan dengan perilaku kita sehari hari.

“Unjuk salam” juga mempunyai konsekuensi tidak boleh diawali dengan kata apapun saat kita ucapkan di awal sapa pembuka. Saat menjawab salam yang disampaikan siapapun juga harus lebih sempurna.

Semisal ada seseorang yang mengatakan “Assalamu’alaikum” saja. Maka yang mendengar harus menjawab dengan kalimat yang lebih panjang dan sempurna semisal “Wa’alaikum salam warohmatullohi wabarokatuh.”

Hal ini menunjukkan bahwa “unjuk salam” merupakan prinsip simbiosis mutualisme yang sangat penting sebagai sebuah proses pembentukan karakter personal, budaya sosial dan peradaban yang maju, unggul, santun dan mulia.

Semoga Gusti Allah SWT memberikan kedamaian, kasih sayang dan keberkahan kepada kita semua… Aamiin Aamiin Aamiin

*Sekretaris Pengurus Syu’biyah Jatman Jepara

Artikel ini telah dibaca 77 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

14 April 2025 - 23:08 WIB

Bupati Jepara Apresiasi Peluncuran Ruko MWC NU Batealit, Diproyeksikan Sokong Kemandirian Ekonomi Warga Nahdliyin

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

14 April 2025 - 22:57 WIB

Halal Bihalal Bersama NU, Muhammadiyah, Tokoh Lintas Agama dan Pemkab Jepara, Ini Pesan Rais Syuriah Gus Yatun

UNISNU Jepara Gelar Halalbihalal 2025: Ajang Silaturahmi dan Ruang Aspirasi untuk Kemajuan Kampus

13 April 2025 - 07:12 WIB

Halalbihalal Idulfitri 1446 H di Auditorium Unisnu Jepara

Solusi Praktis Bayar Zakat Fitrah via Online, Begini Penjelasannya

30 Maret 2025 - 10:06 WIB

Zakat Fitrah di Era Digital: Bolehkah Membayar Secara Online?

29 Maret 2025 - 10:55 WIB

Momen GP Ansor Ranting Demangan Santuni Anak Yatim, Berbagi Kebahagiaan Jelang Lebaran

27 Maret 2025 - 23:43 WIB

Trending di Headline