nujepara.or.id – Jajaran PCNU dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jepara membangun sinergi seiring telah dimulainya tahapan Pemilu 2024 pada pertengahan Juni lalu. Ujung dari sinergi ini diharapkan bermuara pada pelaksanaan hajatan demokrasi lintas tahunan ini yang lebih berkualitas dan bermartabat.
Hal itu mengemuka saat silaturahmi dan dialog demokrasi antara jajaran KPU Jepara dengan PCNU Jepara awal pekan ini. Kegiatan silaturahmi dan dialog demokrasi itu digelar di Gedung NU Jepara, Jalan Pemuda No 51.
Hadir dalam kegiatan itu, Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri dan empat komisioner serta jajaran sekretariat. Kunjungan KPU diterima oleh pengurus harian PCNU baik dari unsur Syuriah & Tanfidziyah, Bidang Politik PCNU, perwakilan badan otonom (Banom) dan lembaga terkait.
Ketua Tanfidziyah PCNU Jepara KH Charis Rohman menegaskan NU akan mendukung KPU sebagai lembaga penyelenggara pemilu. NU memiliki lebih kurang 6.000 masjid dan musala, serta 240 jamaah pengajian di ranting yang tersebar di semua desa dan kelurahan di Jepara. Untuk kegiatan sosialisasi atau ikhtiar untuk literasi berdemokrasi, ruang-ruang itu bisa dioptimalkan.
“KPU tetap fokus pada penyelenggaraan. Soal dukungan, tentu saja akan mengalir, khususnya dari NU karena memilih pemimpin itu sudah jadi kebutuhan umat,” kata Kiai Charis.
“Ada kebutuhan di kalangan nahdliyin, bagaimana proses pemilu ini berjalan baik, melahirkan pemimpin-pemimpin terbaik,” ujarnya.
Dalam silaturahmi dan dialog demokrasi itu kedua lembaga sepakat bersinergi agar penyelenggaraan pemilu lebih berkualitas. Oleh sebab itu mutu demokrasi harus terus ditingkatkan dan dimatangkan.
Sementara itu, Ketua KPU Jepara Subchan Zuhri mengatakan silaturahmi ke PCNU Jepara ini penting karena sebagian besar warga Jepara adalah kalangan nahdliyyin. Dukungan NU sangat luas, di dalamnya ada partisipasi dalam bentuk pendidikan pemilih maupun demokrasi.
“Pemilu berintegritas perlu adanya pendidikan pemilih untuk mengantisipasi politik uang, politik SARA, berita hoaks yang dapat menganggu keharmonisan masyarakat,” terangnya.
Ia juga menambahkan keterlibatan PC NU Jepara dengan jangkauan sampai ke akar rumput, dapat memberikan imbauan maupun fatwa, khususnya larangan politik uang. Isu politik uang masih terus menjadi tantangan bersama karena bisa merusak proses demokrasi dan membodohi masyarakat.
“Dan menjadi penyebab korupsi serta menghasilkan pemimpin yang tidak berkualitas,” tandas Subchan. (MO)