Menu

Mode Gelap
Rajab, Saatnya “Mremo” Amal Kebaikan di Bulan yang Mulia Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi

Kabar · 6 Agu 2016 05:05 WIB ·

Pokoke Mondok Jadi Program Unggulan Ranting NU Sukodono


 Pokoke Mondok Jadi Program Unggulan Ranting NU Sukodono Perbesar

pokoke mondok nu jepara
JEPARA – Pokoke Mondok jadi program kerja unggulan NU Ranting Desa Sukodono Kecamatan Tahunan, Jepara. Hal itu disampaikan Syafi’il Anam, ketua Tanfidziyah NU Ranting Desa Sukodono, Jumat (6/8), dalam acara pelantikan dan halalbihalal di serambi Masjid Baitul Muqorrobin Desa Sukodono, Tahunan.  
“Walaupun kami baru dilantik oleh pengurus cabang, tapi program kerja kami sudah berjalan,” kata Syafi’il Anam. Ada 27 anak kurang mampu yang sudah dipondokkan keluar dari desa Sukodono. Juga beasiswa untuk anak-anak di Madrasah Diniyah seSukodono. Program ini terlaksana  atas kepedulian pengutus ranting terhadap pendidikan anak-anak yang minat sekolahnya tinggi tapi tidak punya cukup biaya.
Desa Sukodono, menurut Petinggi Desa Sukodono Sagiman, karakteristik warganya berbeda dengan desa-desa di Kabupaten Jepara. “Di sini (Sukodono-Red) warga butuh keteladan tokoh, tidak hanya sekadar bicara,” ujarnya di hadapan tamu yang hadir. Sagiman mencontohkan, apabila ada undangan di balai desa dia yang datang paling dulu.
Pelantikan pengurus NU Ranting Desa Sukodono dilakukan Sekretaris PCNU Kabupaten Jepara, Ulul Absor dan disaksikan Ketua Tanfidziyah PCNU KH Hayatun Abdullah Hadziq (Gus Yatun). Hadir dalam pertemuan ini pengurus MWC NU dan seluruh NU ranting se-Kecamatan Tahunan.
Ali Masykur, rais Syuriyah MWC NU Kecamatan Tahunan mengajak pengurus NU ranting di desa untuk lebih aktif lagi dalam pertemuan rutin MWC yang dilaksanakan setiap Jumat Pahing. Harapannya masing-masing ranting dapat menyampaikan permasalahan yang terjadi di desa masing-masing.
Dalam pengarahannya, Gus Yatun mengajak seluruh pengurus NU agar dapat memberi contoh yang baik terlebih dahulu, baik dalam tutur kata ataupun perilaku, karena tokoh-tokoh NU menjadi panutan masyarakat. “Kita harus mampu menjadi  uswatun hasanah (suri tauladan-Red). Jika tidak dimulai dari diri kita (pengurus-Red), siapa lagi?,” tuturnya. Acara di serambi masjid ini diakhiri dengan halabihalal dan shalat ashar berjamaah. (ms)
Artikel ini telah dibaca 42 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Rajab, Saatnya “Mremo” Amal Kebaikan di Bulan yang Mulia

21 Desember 2025 - 19:55 WIB

Ustadz Miqdad Sya'roni

Hj. Nur Istiqlaliyah Kembali Nahkodai Muslimat NU Bangsri Periode 2025-2030

21 Desember 2025 - 19:34 WIB

Hj. Nur Istiqlaliyah Kembali Nahkodai Muslimat Bangsri

Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik

17 Oktober 2025 - 10:16 WIB

Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren

16 Oktober 2025 - 16:05 WIB

JADWAL Hari Santri Nasional 2025 di Jepara, Ada Muktamar Ilmu, Tanam Mangrove Hingga Santri Award

9 Oktober 2025 - 09:33 WIB

Ini Agenda Hari Santri Nasional di Desa Tahunan yang Wajib Kamu Ketahui

9 Oktober 2025 - 09:07 WIB

Trending di Kabar