Oleh: Fina Noviatul Riswati
Perihal kobaran api yang membara, namun semu terbawa angin dalam ketidakpastian
Burung jalak yang berkicau tak mampu menembus rahasia yang tersimpan dalam kandang singa
Mengaum tak ada guna, karena jarak suci telah tercipta
Mematahkan rasa, menumbuhkan cita
Riak riak sungai berbisik membangun tembok tinggi nan kokoh, membentang bersama jarak tak kasat mata
Gelombang alam memaksa titik temu dalam detik, tanpa tanda, tanpa angin yang berbisik, dan tanpa suara yang menggema
Gerbang tembok yang kokoh seketika runtuh hanya dalam kilatan titik nadir yang sama.
Sebatas kilatan atas restu semesta menyisakan tanah gersang tanpa tuan
Kembali, jarak hadir dalam titik nadir.. menyisakan kegamangan, kebingungan tiada akhir
Gelapnya malam ini menjadi saksi, hanya seuntai doa tanpa harapan yang melangit bersama bintang
Mengharap belas kasih sang rembulan tanpa kata pinta
Hanya ada cita dalam arus sungai yang berkelok bersama jarak. Bersujud mengikuti jalan sang pencipta