nujepara.or.id – Santri Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, dinobatkan sebagai Juara 3 Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren”. Santri bernama Adelwin Nugroho Liandy yang menjual produk camilan sehat dari singkong melalui marketplace Shoppe ini berhak modal usaha Rp10 juta.
Pengumuman pemenang Kompetisi Bisnis Digital Santripreneur “Dari Pesantren untuk Pesantren” ini digelar Kamis (30/3/2023) di Aula Masjid Ponpes Balekambang, petang. Hadir dalam kegiatan ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim dan tentu saja tuan rumah KH Ma’mun Abdullah Hadziq serta para santri dari berbagai daerah yang menjadi pemenang kompetisi itu.
Direktur Shopee Barokah, Bukhori Muslim menjelaskan bahwa Shopee Barokah turut mewujudkan penguatan Sumber Daya Manusia bagi Santri di Jawa Tengah agar bisa naik kelas bersama ekosistem bisnis digital.
Menurutnya, Shopee Barokah hadir untuk mendukung perkembangan para Santri agar bisa berkembang sesuai pada nilai-nilai ahlussunnah wal jamaah, yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman.
“Alhamdulillah pelatihan bisnis digital yang diberikan turut mendorong kemampuan pesantren untuk menggerakan perekonomian di lingkungan masyarakat sekitar.
Kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas sinergi dan kepercayaannya hingga Shopee Barokah bisa berkontribusi mewujudkan misi pemerintah dan pondok pesantren,” jelas Bukhori.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan bahwa program ini sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk menggerakan perekonomian di lingkungan pesantren.
“Di Jepara ini semua minta untuk dibuatkan tempat pemasaran. Pakai teknologi, biar tidak kelihatan jadul,padahal kalau kita buat belum tentu ada orang datang dan jangkauannya pun sekedar orang lewat aja. Tapi kalau masuk digital itu jangkauannya lebih luas. Pelatihan ini menjadi begitu penting agar kualitas bagus, kemasan bagus, apalagi dipasarkan secara digital, makin banyak yang beli,” ucap Ganjar.
Sementara itu, pengasuh Ponpes Roudlotul Mubtadiin Balekambang, KH Miftahuddin mengapresiasi kompetisi bisnis digital untuk kalangan santri ini. Pihaknya berharap agar kolaborasi ini bisa terus ditingkatkan. Bahkan juga menyasar berbagai ponpes lain baik di kawasan Jateng maupun lainnya.
Apresiasi Shopee Barokah untuk Produk Santri Terbaik di Jateng
Kompetisi Bisnis Digital untuk para santri ini merupakan rangkaian dari program pelatihan bisnis “Dari Pesantren untuk Pesantren” bagi 1.000 santri di sejumlah daerah. Pemenang kompetisi ini merupakan pelaku usaha santri terpilih yang telah mengoptimalkan usahanya secara online bersama Shopee Barokah.
Para pemenang berasal dari pondok pesantren di berbagai daerah yang tersebar di Jawa Tengah.Shopee Barokah mengumumkan 5 produk terbaik karya Santri dan mendapatkan modal usaha, serta paket Umrah. Dari hampir 300 toko milik Santri yang mengikuti kompetisi ini, Shopee Barokah menyeleksipeserta dengan memerhatikan beberapa aspek.
Di antaranya, performa penjualan toko di Shopee selama 3 bulan terakhir, pengembangan produk inovatif, manajemen toko dan produk yang sesuai dengan kaidah Islam, serta pengembangan bisnis dan strategi marketing.
Produk pemenang dapat ditemukan di kanal Produk Santri dalam platform Shopee Barokah bersama dengan 1.500 produk milik Santri lainnya.
Berikut apresiasi yang dihadiahkan kepada 5 pemenang dari Pondok Pesantren yang tersebar di Jepara,Semarang, Kudus, Tegal dan Salatiga:
Juara 1: Toko santri Barokah Snack milik Dinda Niswatul Umah asal Pondok Pesantren Toriqot Mu’Tabaroh, Semarang, menjual aneka camilan untuk santri dan mahasiswa, yang mendapat hadiah Umrah serta modal usaha sebesar Rp15 juta.
Juara 2: Toko santri Zaza Busana milik Syamsi asal Pondok Pesantren Rohmatul Quran,Kabupaten Pemalang, menjual hijab anak, mendapatkan hadiah modal usaha sebesar Rp15juta.
Juara 3: Toko santri SMK Balekambang Pelangi Boga milik Adelwin Nugroho Liandy asal Pondok Pesantren Roudlotul Mubtadiin Balekambang, Jepara, menjual camilan sehat dari singkong, mendapatkan modal usaha Rp10 juta.
Finalis 1 dan 2: Toko santri Mustika Herbal San3 milik Aenun Naim dari Pondok Pesantren Dzikrul Ghofilin Al Hasyimiyyah Tegal yang menjual produk minuman herbal dalam kemasan,dan toko santri Osi Shopp milik Tri Mey Isnaosi asal Pondok Pesantren Baitusy Syukur.
Salatiga, yang menjual fashion muslim wanita. Masing-masing finalis mendapatkan modal usaha sebesar Rp5 juta.
Dinda Niswatul Umah, Santri pemilik toko Barokah Snack asal Pondok Pesantren Toriqot Mu’Tabaroh, Semarang, Jawa Tengah, mengatakan bahwa kemasan yang menarik adalah strategi utama dalam menyuguhkan produk agar menarik perhatian pembeli. Santri asal Demak, Jawa Tengah, itu mengakui banyak hal yang perlu diperhatikan untuk membuka usaha. Salah satunya, ialah tak pernah berhenti belajar bisnis dengan berbagai cara.
“Saat banyak orang juga berjualan camilan, saya terus berpikir mencari pembeda. Saya membuat kemasan yang menarik dan sesuai segmen anak muda. Harganya juga terjangkau untuk mahasiswa dan santri.Menciptakan ciri khas atau pembeda produk inilah yang saya pelajari terus menerus dari berbagai pelatihan bisnis. Termasuk pelatihan dari Shopee Barokah mengenai cara jualan online,” ungkap Dinda.
Awalnya, Dinda pesimistis dapat menjadi peserta kompetisi bisnis digital. Namun, para pemateri dari Tim Pengembangan UMKM Shopee yang komunikatif, mendorong Dinda untuk memberanikan diri mengoptimalkan strategi usahanya dengan mempraktekkan materi yang diberikan.
“Saya jadi tahu cara meningkatkan traffic kunjungan toko saya. MasyaAllah, penjualan saya meningkat jauh. Saat ini selalu ada penjualan setiap harinya dan alhamdulillah menjadi pemenang juara satu kompetisi,” tutup Dinda.