Menu

Mode Gelap
Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik Aliansi Santri Jepara Desak Komdigi dan KPI Cabut Izin Trans7, Buntut Tayangan yang Lecehkan Pesantren Visiting Lecturer di Negeri Tirai Bambu, Aprilia Wakili UNISNU Jepara Kenalkan Wisata Bahari Indonesia Dosen UNISNU Jepara Raih Gelar Doktor, Usung Akuntabilitas Keuangan Berlandaskan Pemikiran Al-Farabi PPG UNISNU Gelar Bimtek Uji Kompetensi Penguji, Warek 3: Profesional dan Kualitas Guru Harus Kita Tingkatkan

Hujjah Aswaja · 17 Mar 2024 17:29 WIB ·

Memahami Peta Kuno Selat Muria Berbasis Banjir


 Memahami Peta Kuno Selat Muria Berbasis Banjir Perbesar

Oleh : Hisyam Zamroni

nujepara.or.id- Sungguh menarik, jika kita melihat “luapan air” dari tahun ke tahun di wilayah Kudus, Jepara, dan Demak (Kuromak) plus geser sedikit ke selatan adalah Kabupaten Grobogan, yang ketika musim hujan selalu “berlangganan banjir”.

“Banjir” memiliki nilai “historis-geografis” manakala kita melihat sejarah wilayah yang terdampak “luapan air” begitu besar dan menjadikan “bencana” sebagaimana di wilayah Kuromak – Grobogan yang secara historis adalah sebagai “Jalur Sutra – Selat Muria”.

Selat Muria adalah fenomena historis – geografis yang sekarang ini sudah menjadi “pemukiman dan persawahan” akibat “pedangkalan” atau “di-dangkal-kan” pada sekitar abad ke 18 M. Tanpa disadari, sekarang ini wilayah wilayah yang dulu menjadi “Jalur – Sutra Selat Muria” kini seakan akan “menjelma kembali” menjadi “Selat Muria” baru yang membutuhkan pemikiran bersama bagaimana wilayah Kuromak – Grobogan menjadi “dangkal” kembali terbebas dari banjir.

Pertanyaannya adalah bagaimana strategi yang diterapkan sehingga wilayah “Selat Muria” menjadi “dangkal” atau tidak terdampak banjir kembali?

Baca Juga : Belajar Dari Geomorfologi “Banjir” Eks Selat Muria, Mau Diapakan?

Sinergitas Kebersamaan Wilayah “Selat Muria”

“Selat Muria” baru membutuhkan upaya bersama dan duduk bersama oleh “Pate-Pate” ke – empat wilayah tersebut yaitu Pate Kudus, Pate Jepara, Pate Demak dan Pate Grobogan untuk duduk satu meja membuat “rencana strategis” jangka panjang bagaimana cara menanggulangi “banjir menahun” yang secara “historis – geologis” adalah dulu disebut “Selat Muria” yang diharapkan tercipta sebuah Team – Work yang cerdas dan visioner untuk merancang sedemikian rupa tentang penanggulangan “banjir menahun” di wilayah Kuromak – grobogan secara sistematis dan aplikatif.

Solusi diatas, tentu bukan satu satunya solusi, — yang tentu masih banyak lagi ide-ide cemerlang dari khalayak ramai, — namun setidaknya solusi yang ditawarkan diatas bisa menjadi pembuka dan pemantik awal untuk bersama sama bisa “tercerahkan” bagaimana cara yang efektif, aplikatif dan permanen dalam menanggulangi “banjir menahun” yang ada di wilayah Kuromak – Grobogan.

Semoga ada solusi yang terbaik untuk menyelematkan Kuromak – Grobogan agar tidak ter-ulang kembali menjadi “Selat Muria. Aamiin Yaa Robbal Aamiin.

Wakil Ketua PCNU Jepara

Artikel ini telah dibaca 746 kali

Baca Lainnya

Bahtsul Masail Tingkat Mahasiswa Se-Jawa Tengah digelar di UNISNU, Soroti Kontroversi Terkait Hukum dan Politik

17 Oktober 2025 - 10:16 WIB

PAC Fatayat NU Batealit Dorong Dakwah Kreatif, Semua Ranting Siap Go Digital

12 Agustus 2025 - 12:16 WIB

https://nujepara.or.id/pac-fatayat-nu-batealit-dorong-dakwah-kreatif-semua-ranting-siap-go-digital/

NU Jepara Tegas Tolak Rencana Peternakan Babi, Bupati: Kami Dengarkan Petuah dan Fatwa Kiai

5 Agustus 2025 - 07:12 WIB

Jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jepara mengeluarkan tiga rekomendasi terkait rencana peternakan babi di Kota Ukir. Keputusan itu juga merupakan hasil bahtsul masail terkait isu yang menjadi perhatian berbagai elemen di Kota Ukir.

Gus Nasrul: Bahtsul Masail Sound Horeg Kurang Berkualitas

16 Juli 2025 - 09:16 WIB

Pakar Maqashid Syariah Indonesia, DR KH Nasrulloh Afandi, Lc, MA yang akrab disapa Gus Nasrul saat pengajian.

Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing?

31 Mei 2025 - 12:34 WIB

RA. Kartini : “Ada” Tapi Masih Terlihat Dari Lubang Kecil

20 April 2025 - 13:14 WIB

R.A Kartini Jepara mengajar di Belakang Pendopo Kabupaten Jepara. (Museum R.A Kartini)
Trending di Hujjah Aswaja