Menu

Mode Gelap
Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ Bingung?? Mana Dulu, Aqiqah atau Kurban Dulu, Atau Bersamaan dengan Satu Kambing? PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan Buka Peluang Kemitraan, KBRI Riyadh Jalin Kerjasama dengan UNISNU di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

Kabar · 9 Mar 2016 06:07 WIB ·

Kiai Mundziri: Gerhana Matahari Bukan Atraksi Tuhan


 Kiai Mundziri: Gerhana Matahari Bukan Atraksi Tuhan Perbesar

Kyai Mundziri Gerhana Matahari Bukan Atraksi TuhanJEPARA – Gerhana matahari total pada 9 Maret 2016 tidak hanya fenomena alam. Meskipun terjadi sekali dalam ratusan tahun, hal itu tetap atas kehendak Allah sebagai tanda dan pengingat agar kita bersyukur atas nikmat cahaya matahari setiap saat. Matahari adalah makhluk yang taat kepada Allah. Tidak pernah sekalipun ia padam seperti listrik, kecuali pernah terjadi pada zaman Nabi Muhammad SAW.

Demikian kata KH. Mundziri Jauhari dalam khutbah usai shalat gerhana matahari bersama ratusan warga nahdliyyin dan masyarakat Jepara lainnya di Majid Agung Jepara, Rabu pagi (9 Maret 2016).

Dalam khutbahnya selama 20 menit, Kyai Mundziri menyampaikan pesan dan kritik. Pesan yang disampaikan agar memperbanyak dzikir kepada Allah selama gerhana dan memperbanyak sedekah, baik yang rahasia maupun terbuka. Peristiwa gerhana adalah waktu mulia yang diberikan Allah kepada kita untuk bersyukur.

Hendaknya gerhana menjadikan kita lebih dekat dengan Allah, tidak hanya menyebut gerhana sebagai peristiwa alam biasa saja tanpa menyandarkannya kepada Allah. Menurut Mundziri, ini bagian dari praktik yang mendangkalkan akidah.

“Dan patut disayangkan, dua hari yang lalu, salah satu tokoh besar skala nasional menulis dengan judul yang sangat terang bahwa gerhana ini adalah atraksi Tuhan,” ujarnya dalam khutbah.

Kita bertempat di di bumi Allah Ta’ala, selama hidup kita makan rizki dari Allah. “Maka kita dituntut untuk selalu memuliakan Allah Ta’ala, bukan justru menyebut Allah seperti seorang akrobat yang suka beratraksi. Ini, nyuwun sewu, merupakan dosa yang amat besar,” lanjut khutbahnya.

Sebelum rampung pukul 08.00 WIB, H. Ahmad Marzuki Bupati Jepara, juga berkesempatan memberikan tausiyah kepada hadirin sebagaimana pesan Kyai Mundziri. (ab)

Artikel ini telah dibaca 19 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Rayakan Harlah ke-79, Muslimat NUYPM NU Cabang Jepara Gelar Gebyar Lomba PAUD dan TPQ

1 Juni 2025 - 12:15 WIB

Salah seorang peserta lomba vocal anak Muslimat NU menunjukkan kemampuan terbaiknya saat kegiatan Lomba PAUD dan TPQ yang digelar YPMNU Cabang Jepara, Sabtu (31/5/2025).

PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan, Kini Lebih Modern

31 Mei 2025 - 12:17 WIB

Pengurus Ranting NU Lebak Resmi Dilantik, Komitmen Khidmah lanjutkan Perjuangan

27 Mei 2025 - 22:20 WIB

Buka Peluang Kemitraan, KBRI Riyadh Jalin Kerjasama dengan UNISNU di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan

27 Mei 2025 - 22:11 WIB

LOGIKA-SUFI BILANG: “IQTIFAAN-BIL-JATMAN NU!” 

13 Mei 2025 - 06:31 WIB

JATMAN

Enterpreneurship, Dari Musala ke Marketplace, Kiprah GP Ansor Mendorong UMKM Naik Kelas

13 Mei 2025 - 06:04 WIB

Ansor Jepara
Trending di Headline