JEPARA – Tiap malam 17 Ramadan umat Islam memeringati nuzulul Quran, yaitu malam diturunkannya Alquran. Tak terkecuali juga masyarakat di Desa Banjaragung Kecamatan Bangsri, Jepara pada Selasa (21/6) malam.
Peringatan malam bersejarah itu dipusatkan di Masjid Jami’ Syuhada’ al-Kautsar Dukuh Klumo Desa Banjaragung. Acara tersebut bersamaan juga dengan agenda rutin tarawih keliling (tarling) jajaran pengurus NU di tingkat Majelis Wakil Cabang (MWC) Bangsri. Turut hadir pula jajaran perangkat Desa Banjaragung dan pengurus ranting NU Desa Banjaragung berserta banom-banomnya seperti GP Ansor dan IPNU-IPPNU.
Usai melaksanakan shalat tarawih dan witir, acara nuzul Quran dan silaturahmi pengurus MWC NU dengan warga Banjaragung dibuka. Dalam sambutannya, Ketua Takmir Masjid Jami Syuhada al-Kautsar Ali Murtadlo menyampaikan pengaruh dari luar yang mengakibatkan banyak penurunan kegiatan kultural di kalangan generasi muda. “Oleh sebab itu, Nahdlatul Ulama perlu digerakkan agar mampu mamayungi kegiatan-kegiatan kultural di masyarakat,” katanya.
Senada dengan itu, Ketua Tanfidziyah NU Ranting Banjaragung Sahal hamid juga meminta agar organisasi dijaga. Meski masih serbaterbatas karena baru dilantik, namun tidak sampai menghalangi terselenggaranya kegiatan.
Dalam sambutannya Ketua MWC Bangsri Muhamaad Ikhsan mengajak kepada ratusan warga yang hadir untuk mendukung program-program yang dijalankan pengrus NU. “Jika program-progam yang ada seperti bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan didukung, kemaslahatannya juga untuk warga NU,” terangnya.
Terkait dengan kegiatan tarling, lanjutnya, kegiatan di Desa Banjaragung adalah yang kelima dari tujuh program tarling yang diagendakan. “Kegiatan ini (tarling-red) adalah salah satu bentuk silaturahmi antara penguruh dengan jamaah,” katanya.
Pada tarling yang terakhir, jajaran pengurus MWC NU Bangsri akan menyelenggarakan shalat di Masjid Jami’ An-Nur Kecamatan Bangsri bersama dengan warga dan perangkat pemerintahan setempat.
Membiasakan Ngaji
Dalam ceramahnya, KH Hilal yang juga wakil ketua PCNU Jepara menggarisbawahi petingnya kembali mempelajari Alquran. Ia mengatakan, peringatan nuzulul Quran adalah momentum untuk kembali membiasakan masyarakat untuk membaca dan mempelajari Alquran. “Bagaimana akan dipelajari, jika dibaca saja tidak,” katanya mengingatkan para jamaah.
Gerakan membaca Alquran perlu dilakukan kepada masyarakat dan generasi muda pada khususnya. “Kita perlu mencontoh gerakan membaca Alquran dari maghrib sampai isya,” ajaknya. (Muhammad Dalhar/ms)