Menu

Mode Gelap
Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi Ini Agenda Muskercab 3 PCNU Jepara, Simak Penjelasannya Kyai Mukhammad Siroj: Sosok Pendidik, Pengabdi dan Teladan Sehidup Semati

Hujjah Aswaja · 1 Agu 2022 13:33 WIB ·

Malam Puncak Gebyar Muharram, MWC NU Kedung Gelar Doa Bersama


 Malam Puncak Gebyar Muharram, MWC NU Kedung Gelar Doa Bersama Perbesar

nujepara.or.id- Mengusung tema Menuju Jama’ah yang Mandiri dan Bermartabat, Majelis Wakil Cabang (MWC NU) Kedung menggelar do’a bersama di malam puncak tahun baru Islam 1 Muharram 1444 H. Hal ini sekaligus menyongsong satu abad usia organisasi Nahdlatul Ulama’.

Dihadiri oleh para kiai, jajaran Pengurus MWC, pengurus Ranting, lembaga, serta badan otonom (banom) acara do’a bersama ini dilaksanakan di gedung MWC NU Kedung.

Dalam sambutannya, Ketua Tanfidziyah MWC NU Kedung, M. Afif mengatakan, dengan doa bersama semoga hajat warga NU dikabulkan Allah SWT. Terutama hajat Pengurus MWC NU untuk membangun gedung sebagai tempat kegiatan organisasi.

“Melalui Istighotsah ini semoga apa yang warga NU harapkan dikabulkan oleh Allah SWT terutama hajat membangun gedung NU, sebagai pendukung kegiatan dalam program ekonomi dan kesehatan”, lanjut M. Afif.

Lebih lanjut dirinya mengajak kepada seluruh Pengurus MWC, lembaga, Banom dan Ranting dapat kompak. “Jika bersatu, perkara berat jadi ringan dan perkara yang sulit akan menjadi mudah”, ujarnya.

Selain doa bersama, ‘Gebyar Muharram’ di tahun baru Islam ini ada beberapa rangkaian kegiatan di MWC NU Kedung ini salah satunya Khotmil Alquran dan Doa Akhir Tahun. Tercatat terdapat 11 titik kegiatan do’a bersama beberapa Ranting di Kecamatan Kedung.

Selain Khotmil Qur’an, Pengurus MWC NU Kedung juga mengadakan pelatihan Ilmu Falak yang bertempat di Aula MTs-MA Safinatul Huda Sowan Kidul. Berharap dengan pelatihan ini setiap ranting memiliki minimal 1 orang yang memahami ilmu falak.

Tidak ketinggalan karnaval yang diikuti oleh Santriwan-santriwati TPQ dan Madin se-Kecamamatan Kedung dan Banom. “Tahun ini dari ekternal memang hanya melibatkan TPQ dan Madin, namun rencana tahun depan akan melibatkan madrasah di Kecamatan Kedung”, ungkap Afif.

Karnaval dimulai dari Gedung MWC NU Kedung sampai Masjid Bugel, Perempatan Kerso-Pertigaan Tanggul Tlare, Perempatan Kedung Malang-Pertigaan Tedunan-perempatan Sowan Lor-Gedung MWC NU Kedung. (ua/ms)

Artikel ini telah dibaca 33 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Fenomena Minuman Keras di Jepara, Antara Wisata Halal dan Tantangan Regulasi

5 Februari 2025 - 22:32 WIB

Munculnya Organisasi Berlabel NU, Aspirasi atau Fragmentasi?

3 Februari 2025 - 17:57 WIB

Kisah Hidup Alex Komang, Putra Kiai NU yang Nekat Merantau ke Jakarta Untuk Menjadi Aktor

30 Januari 2025 - 20:19 WIB

Nama 41 Tokoh yang Dilantik Jadi Pengawas dan Pengurus Yayasan RSU Anugerah Sehat Jepara, Berasal dari Berbagai Latar Belakang

27 Januari 2025 - 21:34 WIB

Syair Para Pendiri Nahdlatul Ulama (NU)

27 Januari 2025 - 11:52 WIB

Isra’ Mi’raj: Relasi Langit dan Bumi

26 Januari 2025 - 23:01 WIB

Trending di Headline